Menu



OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
BerandaBerita

Kementerian ESDM: Bangun 62.918 SPKLU Sampai 2030

Baik di kota besar maupun di kota kecil
Berita
Sabtu, 22 Februari 2025 10:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji
SPKLU di wilayah yang sering terjadi kelangkaan BBM perlu ditambah (Foto :Antara)


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

OTODRIVER - Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Havidh Nazif, mengatakan pihaknya membidik pembangunan 62.918 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga tahun 2030.

“Kami memproyeksikan (pembangunan) SPKLU sampai tahun 2030 sebanyak 62.918 (unit) di seluruh Indonesia,” kata Havidh dalam sebuah webinar Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bertajuk “Coffee Morning: Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030”, di Jakarta, pekan ini (18/2). 

Havidh, seperti diktuip dari Antara, mengatakan juga bahwa upaya ini menyusul amanat Keputusan Menteri ESDM Nomor 24.K/2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU, agar stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik (EV) ini bisa lebih masif dan merata di Indonesia.

Mengenai tipe teknologi SPKLU untuk lima tahun mendatang, Havidh mengatakan mayoritas atau 55 persen di antaranya merupakan Medium Charger dengan total 30.796 unit.

BACA JUGA

Selanjutnya ada juga teknologi Fast Charger dan Ultra Fast Charger yang masing-masing berjumlah 19.538 unit (28 persen) dan 12.584 unit (17 persen).

Pada tahun 2025, Havidh mengatakan lebih lanjut, pembangunan infrastruktur SPKLU setidaknya mencapai 5.810 stasiun, dengan rasio EV berbasis baterai (KBLBB) sebesar 98.764 unit. 

Jumlah ini diharapkan terus menunjukkan peningkatan hingga tahun 2030 secara bertahap.

Pada tahun 2026, diharapkan ada peningkatan 9.633 stasiun (proyeksi KBLBB 1163.764 unit), lalu 2027 sebanyak 14.339 stasiun (243.764 unit KLBB).

Selanjutnya pada 2028 naik menjadi 26.251 SPKLU (243.764 KBLBB), 2029 menjadi 42.251 SPKLU (633.764 KBLBB), dan pada 2030 diproyeksikan ada 62.918 SPKLU (943.764 unit KBLBB).

Jumlah SPKLU tersebut telah mempertimbangkan distribusi lokasi di setiap provinsi. Beberapa lokasinya antara lain di pusat perbelanjaan, perkantoran, industri, rest area tol, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), destinasi wisata, rumah sakit, stasiun kereta api, terminal, hotel, dan pelabuhan.

“Kita di sini berupaya untuk memberikan kenyamanan bahwa masyarakat ketika menggunakan (EV), tidak hanya menggunakan untuk (mobilitas di) sekitarnya, tapi juga mobilitas ke luar kota juga nyaman,” ungkap Havidh lebih lanjut.

 “Ini makin mempercepat peralihan penggunaan kendaraan listrik, dan harapannya kendaraan listrik ini menjadi kendaraan primer. Mudah-mudahan dengan infrastruktur ini, EV bisa menjadi kendaraan utama (bagi masyarakat),” tambahnya.

Mendorong perubahan di luar kota besar 

Sementara itu, dihubungi dalam sesi yang sama, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyoroti pentingnya pemerataan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) seiring dengan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

“Kita harus berubah seiring dengan disruptif energi yang ada. Ini menjadi tantangan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang mendukung EV, sehingga SPKLU jangan hanya di kota-kota besar saja,” kata Tulus sesi dalam webinar yang sama. 

Adapun Kementerian ESDM sendiri membidik pembangunan 62.918 SPKLU hingga tahun 2030.

Upaya ini menyusul amanat Keputusan Menteri ESDM Nomor 24.K/2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU, agar stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik ini bisa lebih masif dan merata di Indonesia.

Kehadiran mobil listrik segmen premium seharusnya menjadi pemicu agar SPKLU lebih banyak lagi didirikan (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Menurut Tulus, infrastruktur pendukung harus siap seiring dengan dorongan transisi ke energi yang lebih bersih. Hal itu juga dapat didorong melalui beberapa kebijakan bagi produsen dan konsumen terkait simulasi tarif yang lebih kompetitif serta akses yang lebih baik.

Ia menilai, saat ini upaya masyarakat yang sudah membeli mobil listrik dengan biaya yang relatif lebih mahal daripada mobil bertenaga bahan bakar fosil, harus diapresiasi dengan fasilitas penunjang agar memiliki hak yang setara dengan kendaraan konvensional.

“Pola konsumsinya sekarang masih berdasarkan kesadaran pribadi terkait energi terbarukan. Dan diharapkan dengan dorongan pemerintah, upaya seperti ini bisa semakin berkelanjutan,” ujar Tulus.

Selain itu, ia menilai masih ada jarak  atau penghalang bagi masyarakat untuk beralih ke mobil listrik, terutama soal harga beli yang masih cukup tinggi. “Ada barrier yang buat konsumen ragu untuk beli EV, jadi butuh insentif yang bisa membuat harga EV ini bisa turun atau sejajar dengan mobil pada umumnya,” analisa Tulus.

“Ketika sudah terbangun kesadaran konsumen, pemerintah bisa beri insentif fiskal dan non fiskal. (Ekosistem kendaraan listrik) Harus didukung dengan pembangunan infrastruktur yang memadai sebagai bentuk tanggung jawab negara,” pungkasnya. (EW)


Tags Terkait :
Mobillistrik. Spklu Pln Esdm 2030 Listrik
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Xpeng Dan Leapmotor Sedang ‘Bakar Duit’ Untuk Riset Teknologi Terbaru

Demi membuat teknologi makin canggih dengan harga lebih murah.

2 bulan yang lalu


Berita
Semester Pertama 2025 Ada 9,1 Juta Unit Kendaraan EV Laris Di Seluruh Dunia

Insentif pajak dan reduksi biaya pemeliharaan serta operasional jadi pemicunya.

4 bulan yang lalu


Berita
Ini Lima Besar Mobil EV Pendatang Baru Terlaris Di Tiongkok, XPeng Salah Satunya

Setelah Xpeng, ada yang akan masuk ke pasar Indonesia lagi?

4 bulan yang lalu


Berita
Melihat Daftar 20 Mobil Listrik Terlaris di China Saat Ini

Penjualan mobil listrik begitu meningkat di China. Berikut daftar terlarisnya.

5 bulan yang lalu


Terkini

Bus
Cititrans Tampil ‘Kalem’ Sambil Terus Tambah Armada

Termasuk operator yang konsisten dengan standar pelayanan tinggi untuk bus AKAP dalam hal kondisi armada dan hospitality

2 jam yang lalu


Berita
Maxus Mifa 9 Jadi Armada GrabExecutive

Tahap awal beroperasi 50 unit sebagai taksi premium pertama bertenaga listrik

3 jam yang lalu


Berita
BMW Tegaskan Untuk Terus Tingkatkan Layanan Purna Jual Berstandar Global

Uji kompetensi teknisi yang berkelajutan juga salah satu jalan untuk peningkatna standar pelayanan ke pemilik kendaraan

4 jam yang lalu


Berita
Veloz Jelajah Nusa, Start Dari Lombok Menuju Wilayah Barat Indonesia

Toyota memulai ekspedisi "Veloz Jelajah Nusa" dari Sirkuit Mandalika. Satu unit Veloz Hybrid EV akan diuji menempuh rute lintas pulau hingga wilayah barat Indonesia.

22 jam yang lalu


Berita
Berawal Dari Mi Instan di Ukraina Kini VinFast Menjadi Pemain EV Global

Siapa yang menyangka bahwa awal mula VinFast ialah membuat Mi Instan.

23 jam yang lalu