Nama Yaris Cross tengah menjadi perbincangan di Indonesia. SUV yang melakukan world primere beberapa waktu silam ini menjadi pertama yang memberikan opsi penggerak hybrid di kelasnya.
Akan tetapi perlu sedikit diingat, bahwa nama Yaris Cross bukanlah satu-satunya yang disandang oleh SUV yang dibangun di atas platform DNGA-B (Daihatsu New Global Architechture-B). Sebelumnya pasar Jepang dan Eropa terlebih dulu mengenal nama Yaris Cross, namun bukan dari sosok yang kini dikenal di Indonesia itu.
Mungkin Toyota sedikit kehilangan kreatifitasnya dalam menamakan produk lantaran saat ini, di Planet Bumi terdapat dua Yaris Cross yang berbeda. Keduanya punya perbedaan yang cukup besar. Versi non Indonesia dibangun di atas platform TNGA-B (Toyota New Global Archihecture-B) yang artinya tidak sama dengan yang ada di tanah air saat ini.
Untuk lebih detailnya mari kita bandingkan antara keduanya.
Dari sisi dimensi, DNGA Yaris Cross punya panjang 4.310 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.615 mm. Jarak sumbu rodanya adalah 2.620 mm, dan sementara Toyota belum merilis angka resmi ground clearance minimumnya.
Sedangkan dimensi TNGA Yaris Cross punya panjang 4.192 mm, lebar 1.765 mm, dan tinggi 1.595 mm. Jarak sumbu rodanya adalah 2.560 mm, dan ground clearance minimumnya diukur pada 170 mm.
Dari uraian di atas jelas bahwa DNGA Yaris Cross lebih bongsor di bandingkan versi TNGA Yaris Cross.
Sedangkan untuk mesin DNGA Yaris mengandalkan dua mesin yang diambil dari basis mesin 4 silinder berkapasitas 1.500 cc yang sama yakni 2NR-VE dan 2NR-VEX (hybrid). Pada DNGA Yaris Cross non-hybrid 2NR-VE menghasilkan 106 PS dengan torsi 138 Nm dan dipasangkan dengan transmisi manual 5 kecepatan atau CVT.
DNGA Yaris Cross hybrid memiliki 2NR-VEX baru. Pada dasarnya, ini adalah mesin siklus Atkinson 91 PS berdasarkan 2NR-VE, dan dikombinasikan dengan motor listrik tunggal 80 PS untuk menghasilkan output total 111 PS. Sistem hybrid kemudian dipasangkan dengan e-CVT yang menyalurkan tenaga ke roda depan.
Walau sama-sama mengasuh mesin 1.500 cc, namun TNGA Yaris Cross mengkaryakan mesin yang berbeda yakni mesin tiga silinder berkode M15-FXE yang mampu mengayak daya 91 PS, sedangkan motor listriknya menghasilkan 80 PS. Sedangkan output gabungannya mampu menelurkan daya sebesar 116 PS. Selain penggerak roda depan standar, Toyota juga menawarkan TNGA Yaris Cross dengan penggerak semua roda, menambahkan motor 5,3 PS di belakang untuk menggerakkan keempat roda melalui transmisi e-CVT.
Dalam urusan isi engine bay, TNGA Yaris Cross lebih unggul dari DNGA Yaris Cross.
Saat melongok ke dalam kabin, maka DNGA Yaris Cross punya desain dasbord yang beda. Desain SUV yang akan menyasar pada emerging market ini punya desain yang mirip dengan Raize, Avanza, dan Veloz.
Sedangkan TNGA Yaris Cross memiliki dashboard GR Yaris, meski tanpa embel-embel Gazoo Racing di setir dan jahitan merah. Di pasar tempat TNGA Yaris Cross dijual, ia memiliki sistem infotainment layar sentuh standar lengkap dengan Android Auto dan Apple CarPlay, pencahayaan ambient LED, dan climate control otomatis.
Walau banyak perbedaan di antara keduanya, Toyota memberi kedua model fitur keselamatan yang melimpah. Baik DNGA dan TNGA Yaris Cross memiliki rem parkir elektronik (EPB) dengan penahan rem otomatis, 6 kantung udara(DNGA Yaris Cross) 8 (TNGA Yaris Cross), ABS+EBD+Brake Assist, parking sensors, hill start assist (HSA), vehicle stability control (VSC), rear cross-traffic alert (RCTA), dan blind spot monitoring (BSM).
Baik DNGA dan TNGA Yaris Cross memiliki Toyota Safety Sense, yang berarti keduanya mendapatkan sistem bantuan mengemudi canggih seperti cruise control adaptif cerdas dan bantuan pelacakan jalur.
Jadi menurut Anda, Mana yang lebih keren?