Tampaknya era mobil listrik di Indonesia sudah mulai ada persaingan. Tidak hanya produsen otomotif asal Jepang dan Korea Selatan, perusahaan otomotif asal China mulai masuk ke pasar dalam negeri.
Perusahaan otomotif asal China,Chery Motor diketahui telah bertemu dengan Menteri Perindustrian membahas rencana investasi yang akan mulai berjalan pada tahun 2022 dengan total komitmen investasi sekitar US$ 1 miliar.
“Di tahun 2022, Chery akan mulai memproduksi kendaraan jenis SUV. Kemudian, dalam empat tahap pengembangan hingga 2028, pabriknya akan memproduksi sembilan model, dengan proporsi bagi pasar ekspor juga,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (31/7).
Perusahaan asal China lainya ada PT SGMW Motor Indonesia (Wuling), yang mendobrak harga mobil listrik, yakni membuat mobil EV dengan harga jauh di bawah Rp 500 juta. Untuk harga mobil yang akan yang akan digunakan pada KTT G-20 ini, Wuling Air ev Standard Range dijual Rp 250 juta, sedangkan Wuling Air ev Long Range dijual Rp 300 juta.
Tidak hanya mengoda pasar dengan mobil listrik murah, Wuling berencana memproduksi kendaraan listrik, dengan kapasitas produksi 10.000 unit/tahun.
Selanjutnya ada PT. Sokonindo Automobile yang baru saja memperkenalkan DFSK Mini EV di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 ini yang akan menjadi pesaing Wuling Air ev.
Tak hanya itu, dua mobil listrik DFSK juga ditunjuk sebagai kendaraan opersional KTT G-20 di Bali. Glora E akan digunakan sebagai angkutan shuttle dan Glora E Blind diandalkan untuk kebutuhan logistik.
Sama seperti Wuling, PT. Sokonindo Automobile juga berencana akan memproduksi EV dengan kapasitas produksi 1.000 unit/tahun.
Dengan banyaknya 'serangan' produsen otomotif asal China ke Indonesia, Menperin menyabut bail investasi para pelaku industri otomotif ini.
"Kami mendukung penuh pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi kendaraan listrik yang berdaya saing global," kata Agus.