OTODRIVER - Kabar mengenai kemungkinan merger antara Nissan dan Honda sudah terdengar santer sejak beberapa waktu lalu. Meski kedua perusahaan tersebut telah melakukan pembicaraan, tetapi mereka tidak memberikan rincian terkait kapan rencana merger tersebut terjadi, demikian dilansir dari CNN.
"Seperti yang diumumkan pada bulan Maret, Honda dan Nissan sedang menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa mendatang, memanfaatkan kekuatan masing-masing," tulis pernyataan Nissan dan Honda. Dalam pernyataan tersebut terkonformasi juga bahwa Mitsubishi adalah bagian dari pembicaraan awal ini, yang akan melibatkan produsen mobil besar ketiga Jepang yang potensial.
Masuknya nama Mitsubishi ini dikarenakan sejak 2016 silam, Nissan mengakusisi 34,07 persen saham Tiga Berlian. Walau pada November 2024 silam, Mitsubishi dikabarkan sudah membeli kembali 10,02 persen sehingga menyisakan 24,05 persen kepemilikan atas Tiga Berlian.
Lalu kira-kira apakah yang terjadi apabila merger tersebut benar-benar terjadi?
- Menjadi pabrikan terbesar ketiga dunia, menempatkan mereka di bawah Toyota dan Volkswagen. Dalam industri otomotif Jepang, saat ini Honda berada di urutan kedua dan Nissan di urutan ketiga.
- Kekuatan baru dalam inovasi kendaraan elektrifikasi dan listrik murni. Tujuan ini yang menjadi salah satu dasar merger Honda-Nissan-Mitsubishi.
- Meningkatkan daya saing ketiga perusahaan di pasar yang kompetitif terutama dengan persaingan dengan produsen mobil listrik khususnya dari China. Dimungkinkan akan terlahir produk-produk baru di berbagai lini yang bisa saling menguatkan antara ketiga brand tersebut. Mengutip Gaikindo.or.id, seorang analis industri otomotif, Sam Abuelsamid di Detroit mengatakan bahwa saat ini Nissan memiliki banyak segmen yang tidak dimiliki oleh Honda. Selain itu Nissan punya pengalaman bertahun-tahun dalam membangun baterai dan mobil listrik serta mesin hybrid. (SS)