Mungkin saat ini dapat dikatakan sebagai waktu’senja’ bagi sedan. Berkaca pada dunia otomotif nasional, pemain sedan sudah mulai tersekat pada segmen pasar yang lebih kecil. Hal ini berbeda dengan MPV maupun SUV yang kian melebar pasarnya.
Demikian pula dengan pasar global yang semakin menjauh tak lagi mengidolakan sosok yang disebut juga sebagai Three Boxes ini.
Penyebab mlempemnya pengaruh sedan di Indonesia tak lain dikarenakan tingginya pajak yang dikenakan pada segmen ini. Sebagai contoh sebuah Honda Jazz (MPV) yang dijual lebih terjangkau dari sebuah Honda City. Terdapat angka yang lebih besar pada PPnBM sebuah sedan daripada MPV.
Masyarakat modern membutuhkan mobil yang lebih fleksibel dan punya kegunaan yang lebih luas. Dan hal tersebut tidak bisa diakomodir dari sebuah sedan.
Sebagian pabrikan dunia pun mulai menyingkir dari arena percaturan sedan dan lebih fokus pada SUV dan mobil listrik. Sebagai contoh Ford yang tegas telah tutup buku dengan sedan terutama 4 pintu. Di mana sedan 4 pintu mereka yakni Fusion telah dihentikan produksinya pada 2020 silam dan jadi sedan terakhir dalam jajaran produk blue ovale. Walau Ford mengatakan hanya Mustang yang bukan termasuk genre sedan asli yang akan dipertahankan. Itu pun karena sudah dianggap ikon.
Senada dengan itu Nissan pun menyudahi pengembangan sedan dan masih bingung untuk menempatkan posisi dan masa depan Skyline, demikian dikutip dari just-auto.com.
Selain pasar yang semakin meninggalkan sedan, terdapat pula instansi kepolisian yang semakin meninggalkan model ini. Khususnya di AS, di mana dahulu kala sedan menjadi tulang punggung kepolisian AS mulai dari mobil detektif, patroli hingga high pursuit atau pengejaran kecepatan tinggi. Kepolisian di Amerika Serikat, berangsur meninggalkan sedan dan menggunakan SUV untuk menggantikannya. Seperti dilansir police1.com, sedan sangat terbatas dalam ketersediaan ruang dan hanya bisa membawa perangkat yang juga sangat terbatas.
Dengan kemajuan pesat dalam teknologi otomotif, maka sebuah SUV pun mampu memiliki manuver yang cukup baik layaknya sebuah sedan.
Di lain pihak, ternyata masih ada yang tetap optimis dengan kehadiran sedan. Pabrikan seperti BMW, Mercedes-Benz ataupun Mazda masih percaya bahwa sedan masih punya peluang untuk dicintai.
Salah satu yang menyebabkan sedan dicintai adalah posisi duduk pengemudi yang rendah dan punya aerodinamika yang relatif lebih baik. Selain itu imej sebuah kemewahan masih tertanam kuat pada sedan. Di masa lalu sedan ditempatkan sebagai produk di kasta tertinggi pada sebuah pabrikan.
Apakah sedan masih punya tempat di hati Anda?