OTODRIVER - Transmisi otomatik konvensional dan CVT sering ditemui di di mobil mobil modern dan tentunya memiliki kinerja yang berbeda.
Lantas apa perbedaan kedua jenis tersebut?
Shofwatuzzaki selaku Shell B2C Lubricants Technical Manager Indonesia menjelaskan bahwa perbedaan sistem antara matik konvensional dan CVT secara keseluruhan adalah dari komponen yang terdapat di dalamnya dan tentu prinsip kerjanya.
Sedangkan pada jenis CVT, proses perpindahan transmisi dihasilkan oleh perubahan diameter pulley karena gaya centrifugal.
CVT digerakan oleh dua buah pulley yang terhubung oleh sabuk baja atau belt.
Menurut pria yang akab disapa Zaki ini, keberadaan sabuk baja terbukti ampuh membuat akselerasi pada matic CVT terasa halus dan tanpa hentakan.
"Pada CVT, belt-nya ini pada putaran tertentu dapat membuat diameter pulley membesar atau mengecil hingga tenaga yang dihasilkan juga menyesuaikan," papar Zaki kepada OtoDriver beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sambungnya, perangkat planetary gear set sangat bergantung pada kinerja oli. Sehingga seluruh perangkat ini harus dilumasi oleh oli dan kapasitas oli transmisi-nya tak boleh kurang dari batas yang ada di penunjuk minimum.
"Kalau matic yang lama, murni 'main' tekanan minyak. Pada CVT juga minyak, tetapi ada belt baja yang menjadi perantara tenaga,” seru Zaki mengakhiri perbincangan.(AW)