OTODRIVER - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi telah menggelar survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, seperti tercantum di laman situs Kementerian Perhubungan (14/3), bawah hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 menunjukan adanya tren peningkatan.
Untuk periode musim liburan lebaran 2024 perkiraan potensi pegerakan masyarakat sebanyak 193,6 juta orang. Naik 71,7 persen dibandingkan musim liburan Lebaran tahun 2023 yang ada di angka 123,8 juta orang.
Upaya yang dilakukan di antaranya dengan melakukan pengaturan waktu mudik, penetapan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa.
Hasil Survei Tren Mudik
Tidak jauh berbeda dibandingkan periode musim lebaran sebelumnya, pulau Jawa memang akan mengalami pergerakan manusia paling besar selama musim libur lebaran.
Untuk tahun 2024, hasil survei BKT ini menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).
Sementara itu, lanjut Menhub, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).
Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).
“Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca,” ulas Menhub soal peningkatan drastis pergerakan manusia tersebut.
Menhub Budi juga menjelaskan perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen). (EW)