OTODRIVER - Akhirnya setelah 123 tahun berdiri di muka bumi ini, Rolls-Royce meluncurkan mobil full elektrik mereka bernama Spectre.
Kehadiran mobil ini sangat penting bagi Rolls-Royce dan merupakan awal dari perubahan drastis di merek tersebut.
"Spectre adalah awal dari sebuah era baru bagi Rolls-Royce," buka Torsten Müller-Ötvös, CEO Rolls-Royce Motor Cars yang kami temui langsung di acara test drive media di Napa Valley, California, Amerika Serikat (070/7) lalu. "Karena di 2030 nanti kami hanya akan memproduksi mobil listrik dan Spectre yang membuka jalannya."
Akan tetapi Spectre berbeda dari mobil listrik lainnya. "Kami tidak ingin membuat mobil listrik bermerek Rolls-Royce. Prioritas kami adalah membuat mobil baru yang 100 persen berkarakter Rolls-Royce, baru setelah itu kami berikan penggerak listrik," jelas Dr. Mihiar Ayoubi, Engineering Director dari Rolls-Royce.
"Bahkan cara tenaga disalurkan ke roda juga harus sesuai karakter Rolls-Royce. Tidak boleh terlalu mengentak dan harus sangat halus," lanjutnya.
Dibanding merek premium lain, pabrikan Inggris yang dimiliki BMW Group itu memang agak terlambat masuk ke pasar EV. Itu dikarenakan baru sekarang mereka yakin EV bisa dibuat seperti standar tinggi Rolls-Royce. Tapi setelah Spectre mereka akan lebih agresif dan menyiapkan kendaraan full elektrik lainnya untuk menggantikan seluruh line up mereka sekarang.
"Ini adalah awal dan sekaligus merupakan perwujudan mimpi pendiri kami, yakni Charles Rolls. Dia,123 tahun lalu bilang kalau tenaga listrik akan sangat cocok untuk menggerakkan Rolls-Royce karena tanpa getaran dan sangat hening," tambah Torsten. "Akhirnya sekarang hal itu terjadi dan ini adalah tonggak bersejarah bagi Rolls-Royce."
Di Indonesia, Spectre bisa dipesan melalu Rolls-Royce Indonesia yang dinaungi Eurokars Group. Harga jual akan bervariasi tergantung opsi yang dipilih. Tapi mobil ini harganya akan berada di antara Phantom dan Cullinan. Artinya kami prediksi berkisar Rp15-20 miliar. (FE)