OTODRIVER - Rolls-Royce Spectre hadir sebagai mobil pertama dari brand super mewah asal Inggris itu. Tak hanya itu, ia pun merupakan gerbang pembuka bagi Rolls-Royce untuk tampil sepenuhnya sebagai pembuat mobil listrik. Mereka pun telah mencanangkan bahwa pada akhir 2030, seluruh portofolio produknya akan sepenuhnya bertenaga listrik.
Pabrikan yang telah berdiri sejak 123 tahun silam itu tidak akan pernah lagi memproduksi model baru dengan penggerak mesin bakar konvensional.
Di bawah kendali Rolls-Royce Motors Cars Jakarta, kini mobil ini telah resmi diperkenalkan dan siap tebar pesona ke kalangan milyader Indonesia.
“Mobil ini dibuat dengan mengkaryakan platform khusus untuk kendaraan listrik. Ini merupakan mobil all wheel drive dengan dua motor listriknya masing-masing di bagian depan dan belakang. Sedangkan baterai diletakkan di bagian bawah lantainya, di mana kehadirannya membuat sasis menjadi lebih rigid sehingga menghadirkan kualitas berkendara yang presisi,” ungkap I Made Sujana, Manager Rolls-Royce Motor Cars Jakarta saat ditemui di sela peluncuran (14/11).
Baterai berkapasitas 102 kWh pada lantai Spectre itu memiliki bobot total hingga 700 kilogram. Bobot sebesar itu termasuk insulasi baterai dan peredam yang dibalutkan.
Rolls-Royce merasa perlu memasangkan peredam pada lantai mobilnya untuk mencapai kesenyapan yang optimal terutama pada suara yang ditimbulkan oleh ban dan aspal.
Spectre menggunakan motor listrik di depan dan belakang yang menghasilkan tenaga 584 hp dan torsi 900 Nm. Itu cukup untuk melajukannya 0-100 km/jam dalam 4,4 detik.
Mobil yang ditempatkan antara Phantom dan Cullinan ini diklaim punya daya jelajah 530 km. Ia pun dilengkapi dengan pengisian daya 10-80% dalam 34 menit saja. Namun perlu dicatat syaratnya dengan pengisian ultra fast charging 195 kW.
Seperti halnya Rolls-Royce lainnya, pemesan Spectre pun dapat dalam memilih garnish, pilihan warna beserta kombinasinya, paduan interior hingga materialnya.
“Hal inilah yang membuat harga Spectre berbeda antara satu dengan lainnya. Dan setiap request bespoke berpengaruh juga terhadap waktu pemesanannya,” lanjut Made.
Mengacu pada nama-nama model Rolls-Royce yang sudah ada, mereka sering kali memberikan nama-nama hantu dan lelembut kecuali Cullinan yang diambil dari nama permata terbesar di dunia.
“Filosopi penggunaan nama hantu tersebut tak lain karena Roll-Royce ingin menghadirkan kesenyapan dan kelembutan laksana hantu,” beber Made.
“Dan Spectre tak bisa dipungkiri merupakan sosok ‘hantu’ yang paling senyap dan juga paling lembut dari semua model Rolls-Royce yang pernah ada hingga saat ini,” tutupnya. (SS)