Awal tahun ini harga mobil Low Cost Green Car (LCGC) akan dinaikan harganya sebesar 5 persen. Kenaikan yang dialami oleh mobil-mobil LCGC ini ternyata sudah mendapatkan izin dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Kenaikan ini, menurut Kemenperin sudah sesuai dengan harga daya beli masyarakat. "Hitung-hitungan tersebut telah dikaji dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat secara kompresensif dan telah mendapatkan perkenan persetujuan Menteri untuk menaikkan ceiling prize sebesar 5 persen," kata Koordinator Fungsi Industri Alat Transportasi Darat, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo dikutip dari Antara, Sabtu (4/3).
Ia juga menyakini mobil segmen LCGC dinilai masih akan tetap prospektif terlebih dengan adanya investasi baru dari sejumlah pabrikan otomotif. Ditambah, pemerintah masih akan tetap mendorong LCGC untuk mendukung efisiensi bahan bakar dalam teknologi kendaraan tersebut guna mengurangi impor bahan bakar minyak.
Kenaikan harga ini karena terjadinya perubahan kondisi atau indikator ekonomi seperti harga bahan baku pembentuk mobil misalnya logam, karet, ongkos logistik, dan lainnya. Selain itu juga mempertimbangkan kondisi perekonomian seperti inflasi.
Sementara itu, Larisnya LCGC juga bisa diambil dari data Gaikindo, di mana distribusi dari pabrik ke diler untuk model LCGC tembus 186.649 unit tahun 2022. Tahun sebelumnya ada di angka 146.520 unit.
Hal ini juga disampaikan Henry Tanoto, Vice President TAM, menilai penjualan LCGC tahun ini tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu.
"Harapannya juga LCGC ini akan perform seperti sebelumnya. Pasar LCGC berada di level 186 ribuan, meningkat positif sebanyak 27 persen dibanding tahun 2021. Paling tidak pertumbuhannya akan sama seperti pertumbuhan market atau bisa lebih juga," papar Henry di Jakarta, Senin (13/2).