OTODRIVER - Baterai menjadi salah satu komponen penting pada sebuah mobil listrik, harga baterai sendiri hampir setengah dari banderol mobil. Masalah mahalnaya baterai ini, bisa atasi jika ada pabrik lokal yang memproduksi.
Hal ini pernah diungkapkan President Director Hyundai Energy Indonesia (HEI), Changoug Hong dengan menggunakan baterai buatan lokal akan membuat Ioniq 5 jadi lebih murah. "Sebelum adanya pabrik baterai, ada yang namanya biaya impor yang harus dibayar. Sekarang, Hyundai ada di Karawang dan pabrik baterai assembly (BSA) berada di Cikarang, pasti harganya akan turun," kata Hong beberapa waktu lalu.
Dalam beberapa waktu ke depan, Indonesia juga tengah membangun pabrik baterai hasil kerja sama Perusahaan baterai kendaraan listrik asal China, Hong Kong CBL Ltd (HCKBL) bersama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dimana akan memproduksi, memasok, sampai daur ulang baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, proyek ini akan memperhatikan lingkungan secara detail dan memitigasi hal-hal yang akan memberikan dampak merugikan bagi semua pihak.
"Investasi ini bukan untuk membangun stainless steel, tetapi ekosistem dari baterai mobil, dan ini investasinya di angka Rp80-90 triliun. ini bukan investasi kacang goreng," kata Bahlil.
Perlu diketahui, kekuatan sebuah baterai mobil listrik sendiri, diyakini bisa mencapai 20 tahunan kalau pemakaian harian 50-70 km. "Baterai mobil listrik berdasarkan data yang saya, bisa tahan hingga 20 tahun. Oleh karena itu tidak masalah banyak yang menawarkan garansi baterai lama," papar Product Expert Assistant Manager. PT. Hyundai Motors Indonesia, Bonar Pakpahan. (GIN)