Ada benang merah antara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali November nanti dengan mobil listrik. Yes, nantinya konferensi tersebut akan menggunakan kendaraan listrik untuk digunakan secara luas dalam konferensi tingkat dunia tersebut.
Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo mendorong untuk menggunakan kendaraan listrik dalam operasional selama kegiatan G20 berlangsung.
“Amanat Presiden Joko Widodo yang ingin menggunakan kendaraan listrik sebagai operasional selama KTT G20 menjadi ajang pembuktian industri otomotif Indonesia sudah maju dan siap menjadi basis pengembangan kendaraan listrik di Indonesia,” ungkap Achmad Rofiqi, Marketing Head of PT Sokonindo Automobile.
“DFSK sudah ikut serta dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan memasarkan DFSK Gelora E yang 100 persen ditenagai oleh baterai dan menjadi kendaraan komersial listrik ringan pertama di Indonesia,” tambah pria berkacamata minus ini.
DFSK Gelora E hadir dalam 2 model, yakni minibus dan blind van. Keduanya bisa digunakan sebagai kendaraan operasional untuk membantu kelancaran mobilitas para peserta KTT G20 sebagai kendaraan shuttle dan mendukung kelancaran logistik selama acara berlangsung.
DFSK Gelora E Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang dan bisa dimaksimalkan lebih banyak penumpang lagi. Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan shuttle di lingkungan KTT G20 dan tentunya nyaman dan bebas polusi.
Sosok kedua MPV ini ditenagai baterai Lithium-ion berkapasitas 42 kWH. Klaim kemampuan jelajahnya mencapai 300 km (berdasar metode New European Driving Cycle/NEDC).
Mobil ini mampu melakukan fast charging pengisian 20-80% dalam waktu 80 menit saja. Namun untuk pengisian reguler membutuhkan waktu 8 jam dengan listrik rumah tangga kapasitas 220V 16A atau minimal daya listrik rumah 3.500 kWh.
Berbincang mengenai Fast charging, beberapa waktu lalu PLN meluncurkan program SPKLU Ultra Fast Charging di beberapa titik di Bali yang diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Markondez