Anti-lock Braking System (ABS) merupakan perangkat keamanan aktif yang menjadi standar pada mobil premium sejak tahun 80-an dan kini jadi standar sebagian besar mobil.
Kehadiran ABS adalah untuk mencegah roda terkunci saat direm penuh. Dengan demikian kendaraan masih dapat dikendalikan untuk menghindar dari tabrakan.
Hanya saja tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa kehadiran sistem ini menjadikan pengereman lebih pakem dengan imbas jarak pengereman yang lebih pendek.
“Cukup berbahaya jika berpendapat bahwa ABS bikin rem jadi lebih pakem. Teknologi tersebut tidak diciptakan untuk tujuan tersebut, namun untuk mencegah ban terkunci saat pengereman sehingga mobil masih bisa dikendalikan atau menghindar,” terang Sony Susmana pendiri sekaligus pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia SDCI.
ABS terasa pada pengereman berat yang ditandai dengan pedal rem terasa berdenyut bahkan seperti tidak memberikan respons sesuai dengan kuatnya kaki menginjak pedal.
Pengemudi tidak perlu panik dan terus konsentrasi pada kemudi untuk melakukan manuver menghindar. Dengan sistem melakukan ‘buka-tutup’ pada sistem rem, sehingga roda masih menggelinding dan disertai dengan penurunan kecepatan. Dengan demikian maka kemudi masih bisa dikuasai dan mobil masih di bawah kendali