Transmisi dua pedal alias transmisi matik kian menjadi pilihan karena kepraktisan dan kenyamanan yang ditawarkannya. Termasuk juga pada pilihan mobil seken, di mana saat ini harga mobil seken matik pun terangkat lebih tinggi dibandingkan dengan versi manualnya.
“Jenis transmisi yang dikategorikan sebagai girboks matik cukup beragam, mulai dari matik konvensional, CVT hingga Dual Clutch,” terang Hermas Prabowo dari Worner Matik. “Semua beda dan masing-masing punya keunggulan dan juga kekurangan,” sambungnya.
Menurut Hermas, jenis girboks matik CVT merupakan jenis girboks yang akan menyedot biaya besar saat harus melakukan overhaul. Unit CVT pada umumnya tidak bisa diperbaiki hanya perbagian, namun untuk hasil sempurna harus diganti utuh (assy) dan itu bakalan menyedot yang cukup besar. Padahal Hermas mengatakan bahwa kondisi prima CVT ada di rentang 4 hingga 5 tahun penggunaan mobil, setelah itu akan alami penurunan.
Sedangkan untuk jenis transmisi matik konvensional, jika digunakan dan dirawat secara benar kondisi prima masih dapat dinikmati 6 hingga 8 tahun pemakaian. Dan bila terjadi kerusakan biasanya dapat diperbaiki secara parsial, sehingga biaya yang ditimbulkannya pun lebih kecil.
“Biaya akan lebih besar jika jenis transmisi 5 atau 6 percepatan, namun biasanya tetap saja tak sebesar jenis CVT,” lanjutnya.
Lalu bagaimana dengan Dual Clutch?
Hermas mengatakan bahwa jenis transmisi ini relatif langka di Indonesia dan jika bermasalah besaran biayanya pun bisa setara dengan CVT.