Peruntungan Datsun kurang baik di paruh pertama tahun 2019 ini. Merek yang bersaudara dengan Nissan ini menunjukkan tren penjualan negatif dalam periode enam bulan pertama tahun 2019. Jika dibanding tahun 2018 lalu, penjualan Datsun kali ini cukup memprihatinkan.
Berdasar data yang dikumpulkan Gaikindo, selaku asosiasi yang memayungi industri kendaraan roda empat di Indonesia, angka penjualan Datsun pada periode Januari-Juni 2019 menunjukkan angka 4.234 unit. Angka ini turun dibanding periode yang sama tahun 2018, saat Datsun mencatatkan penjualan 5.903 unit pada semester I.
Minimnya produk baru dan inovasi mungkin saja menjadi salah satu sebab loyonya penjualan produk Datsun yang masih mengandalkan model LCGC, Datsun Go dan Go+ sebagai andalannya. Tahun 2019 produk-produk mereka hanya mendapat ubahan minor atau pun penambahan varian, yang --harus diakui-- kurang efektif memacu pasar. Hal ini cukup ironis, jika mengingat produk-produk-produk Datsun diproduksi di pabrik Nissan di Purwakarta, Jawa Barat.
Kondisi ini tentu tidak ideal bagi Datsun. Sebagai gambaran posisi mereka dibanding para pesaing, Datsun Go --termasuk varian Active dan Live, produk yang menjadi volume maker mereka selama semester I tahun 2019 'hanya' mencatatkan angka distribusi 1.587 unit. Terendah di kelasnya.
Foto: Dok. PT NMI
Jika mau dibandingkan dengan kompetitornya Datsun Go juga menjadi yang paling sedikit soal penjualan paling tidak melihat periode Januari-Juni 2019. Berikut rangkuman posisi Datsun Go dibanding pesaing-pesaingnya dalam setengah tahun pertama tahun 2019 masih berdasar sumber data yang sama:
Brio Satya: 23.338 unit
Daihatsu Ayla: 12.793 unit
Toyota Agya: 11.789 unit
Karimun Wagon R: 2.362 unit
Datsun Go: 1.587 unit