OTODRIVER - Saat mudik lebaran, menggunakan jalur contra flow atau pun one way menjadi solusi mengurai kepadatan di sepanjang jalur mudik yang dilalui.
Tol Trans Jawa jadi salah satu jalur tempat digelarnya rekayasa penggunaan jalur dua arah menjadi satu arah ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan jalur ‘lawan arah’ ini diaktifkan dalam jangka waktu yang lama dan jarak mencapai puluhan bahkan hingga ratusan kilometer.
Dengan demikian, perlu rasanya apabila pengguna ‘jurus’ contra flow harus membekali diri dengan penggunaan strategi yang tepat dan juga mengenal perbedaan dengan jalur normalnya.
Dalam kondisi di jalur contra flow, rambu-rambu jalanan tidak terbaca dengan baik, sehingga pengemudi perlu lebih berhati-hati.
“Jalur contra flow saat lebaran itu kan rekayasa jalan mas. Sehingga menggunakan jalur yang tidak ideal. Berikan perhatian lebih pada sigh yang diberikan dan ikuti arahan petugas,” sambung Catur Wibowo dari DSTC Defensive & Safety Driving Consulting, dihubungi secara terpisah.
Dengan demikian diperlukan beberapa strategi saat akan atau berada di jalur contra flow.
1. Perhitungkan jarak gerbang pintu keluar tol yang kita tuju. Jangan mengambil keputusan masuk jalur contra flo atau one way apabila pintu gerbang sudah dekat. Resiko kebablasan jalur keluar.
2. Jangan sampai salah, kecepatan tertinggi di lajur kanan dan terendah di sebelah sisi kiri, apabila seluruh jalur digunakan untuk kontra flow.
3. Batasi kecepatan dan pertahankan di kecepatan 60-80 km/jam untuk menghindari terjadinya gap kecepatan yang berbeda
4. Hindari saling mendahului jika tidak ada kepentingan.
5. Patuhi rambu tambahan yang disediakan petugas dan ikuti arahan petugas. (SS)