Tidak salah kalau ada anggapan bahwa produk pabrikan Jepang untuk konsumsi dalam negeri memang punya standar spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan versi di luar negeri. Termasuk yang disematkan pada kendaraan komersial.
Salah satunya di UD Trucks dengan nama model “Kazet”, truk yang kini dirakit oleh Hino ini bertransmisi otomatis berkode AMT dengan 9 percepatan dengan kopling ganda. Paket transmisi ini diklaim mampu menjalankan perpindahan gigi lebih halus, tidak ada torsi yang hilang saat perpindahan gigi, dan bisa menghadirlkan akselerasi yang lebih panjang.
Mesin baru yang digendong punya kode $JZ1 dengan dua varian tenaga; 150 PS dan 175 PS. Keduanya dilengkapi sistem injeksi bahan bakar dengan nama “i-ART”, pasokannya lebih presisi sesuai kebutuhan pengendaraan. Diklaim bisa meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sampai 15 persen.
Ada sensor khusus yang bisa memindai bagian wajah sopir, ada fitur anti ngantuk
Tidak banyak sebenarnya truk komersial yang tampilan luarnya diberi imbuhan estetik. Sedikit di antaranya ada pada Kazet yang gril serta logo kini bisa sewarna bodi kabin. Lampu utamanya juga pakai teknologi LED, yang menjamin meningkatnya visibiltas saat berkendara waktu malam hari. Ada opsi peranti penyemprot air untuk memebersihkan kaca lampu tersebut.
Pengemudi juga mendapatkan kemudahan untuk pantau kondisi kendaraan lewat layar 7 inci di tengah dasbor. Desain dan detail dari dasbor disitu termasuk paling luks untuk sebuah truk.
Belum lagi ada tambahan peranti standar berupa kamera mundur, rem tangan elektrik, dan peranti opsional yaitu “Driver Status Monitor”.
Untuk pengemudi juga akan dibantu kamera tambahan guna pantau kondisi jalan di depannya. Saat truk melaju 30 km/jam, atau lebih cepat, bisa pantau pengendara lain yang jalankan kendaraan secara ceroboh. Misalnya, ada tanda peringatan bahwa ada sopir lain yang manuvernya terlalu tajam.
Sistem keamanan ini juga bisa mendeteksi jika pengemudi mengantuk lewat sensor khusus yang mengarah ke mata pengemudi. Bisa juga mendeteksi jika pengemudi justru dianggap bermalas-malasan saat truk berjalan.
Untuk membangkitkan perhatian sopir atas rasa kantuk maka sistem keamanan ini akan tehubung dengan AC dengan memerintahkan penyejuk kabin itu menghembuskan udara lebih dingin serta putaran kipas ebh cepat. Paket keamanan ini dinamakan “Driver Error Response System atau EDSS.
Peranti keamanan lain yang juga terpasang adalah “Lane Departure Warning System” atau LDWS yang bisa memantau jika sopri menjalankan truk dengan berbahaya. Misalnya hendak mendahului kendaraan di depannya namun jarak antar kendaraan tidak aman tetapi sopir tetap ngotot menyalip maka lampu sein akan otomatis menyala sembari ada sensor yang memerintahkan mesin menurunkan performanya.
Ada fitur serupa yang juga akan bisa menjaga arah serta laju truk tetap pada jalurnya.
Sistem keamanan prevntif itu didukung kamera khusus, Full-speed vehicle-to-vehicle cruise atau FACC. Bisa memindai kondisi depan truk dan terhubung dengan tingkat kecepatan laju kendaraan.
Rangkaian dari peranti safety itu diharapkan bisa mengurangi potensi bahaya di jalan. Terutama saat ruk melintasi jarak tempuh yang jauh.
Baca juga: Fuso “Super Great” 2023, Desainnya Makin ‘Sederhana’
Baca juga: Rilis Truk Listrik eActros 600, Mercedes-Benz Berhenti Bikin Truk Diesel?
Ada panduan supaya laju truk tetap di jalurnya
Truk bisa pelan sendiri kalau sopir dianggap terlalu agresif