Demi keperluan dinas, kepolisian Michigan dan Los Angeles bekerja sama dengan Ford Motor Company untuk mencoba mobil yang diandalkan untuk menegakkan hukum. Kendaraan itu harus bisa digunakan di berbagai medan, seperti di padang gurun untuk menangkap pengedar narkotika atau perdagangan manusia di daerah perbatasan, melintasi pegunungan yang terjal, serta mampu juga melaju kencang mengejar para pengebut di jalanan, pelanggar batas kecepatan.
Untuk mengujinya, pihak kepolisian tersebut membawanya melalui pengujian dinamika kendaraan yang ketat. Untuk mensimulasikan kondisi mengemudi pengejaran di dunia nyata, F-150 Police Responder dikendarai di trek yang berkelok-kelok dan melingkar selama 32 putaran, dengan maupun tanpa muatan seberat 200 kg. Selain itu diuji di jalur kota yang padat.
Sebab, pabrikan berlambang Blue Oval itu sudah menerapkan teknologi baru seperti 4-Auto Mode, yang menyediakan torsi sesuai permintaan melalui kopling yang digerakkan secara elektrik untuk menyesuaikan output torsi tergantung pada medan.
Seperti dilansir musclecarandtruck, Allen Magolan, manajer integrasi kendaraan polisi Ford, mengatakan bahwa 4-Auto Mode menjembatani kesenjangan antara mode mengemudi 2-H (penggerak dua roda di kecepatan tinggi) dan 4-H (penggerak empat roda di kecepatan tinggi) dan membantu pengemudi mempertahankan kecepatan saat menikung.
F-150 Police Responder menggunakan mesin EcoBoost, berkonfigurasi V6, dan berkapasitas 3.500 cc dengan daya maksimum 400 HP dan torsi tertinggi 678 Nm. Mesin V6 twin-turbocharged yang digendongnya, membantu meroketkan truk dari berhenti hingga kecepatan 60 mph (97 kpj) dalam 5,4 detik. Itu artinya 1,2 detik lebih cepat dari model tahun lalu. Lantas, akselerasi dari 0-100 mph (161 kpj) diraih dalam 13,1 detik, secara substansial lebih cepat versi sebelumnya yang 16,8 detik. Ia juga memiliki kecepatan tertinggi 120 mph (193 kpj).