BUS-TRUCK – Pertarungan kendaraan non fosil, termasuk yang disegmen komersial, memang sangat sengit. Ketersediaan peranti, fitur, sampai adopsi teknologi boleh jadi harus dilakukan setiap tahun.
Hal ini tidak hanya terjadi di Tiongkok yang jadi epicentrum kendaraan listrik saat ini, namun juga di Amerika Serikat yang masih jadi salah satu pasar otomotif terbesar di dunia.
Berdasarkan laporan terakhir dari Cox Automotive, lembaga riset yang bermarkas di Atlanta, Amerika Serikat, pada Juli ini menyebutkan bahwa pertarungan antar pikap tenaga listrik sudah semakin menyingkirkan Tesla Cybertruck dari pasar.
Semester pertama tahun 2025, diseantero Amerika Serikat hanya bisa mencatatkan penjualan sebanyak 4.306 unit, turun lima puluh persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Nasib Cybertruck lebih diperburuk, mengingat pada periode awal rilis dijanjikan harga awal sebesar 40 ribu dolar AS (sekitar Rp 640-an juta). Namun pada kenyataannya, pembeli harus membayar di angka yang lebih tinggi lagi.
Kondisi itu belum cukup, masa inden pikap yang diklaim Elon Musk paling canggih itu ternyata mundur terlalu panjang. Setidaknya ada 17 ribu unit di batch pertama yang tertunda secara signifikan.
Baca juga: Suzuki ‘Carry EV’ Diperkenalkan, Simak Bocorannya
Baca juga: Melihat Kehebatan Foton Tunland V, Pick Up Hybrid Yang Sedang Menguasai Amerika Latin
Pesaingnya seperti Ford F-150 Lightning tentu makin leluasa di pasar negara yang punya pasar fanatiuk terhadap kendaraan pikap yang disebut sebagai truck. Ada 5.482 unit yang terkirim di kuartal kedua tahun ini.
Hummer EV juga mengalami lonjakan minat sampai 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, laku 4.805 unit.
Posisi Tesla Cybertruck dikuntit oleh Chevy Silverado EV yang laku 3.056 unit, naik 39 persen secara year on year.
Meski begitu, nasib Cybertruck juga ditemani oleh Rivian R1T yang mengalami penuruna penjualan sampai 47 persen, laku di angka 1.752 unit. (EW)
