BUS-TRUCK - Manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengizinkan para penumpang berbuka puasa selama Ramadhan 1446 Hijriah di dalam bus dengan durasi maksimal 10 menit setelah adzan Maghrib.
"Makan dan minum di dalam bus diperbolehkan pada saat berbuka puasa, yaitu maksimal 10 menit setelah adzan Maghrib," ujar Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, dalam keterangannya di Jakarta, pekan ini (28/2). Seperti dikutip dari Antara.
Penumpang dapat membatalkan puasa dengan air minum, makan kurma atau makanan ringan di dalam layanan Transjakarta.
Namun, tetap diingatkan agar tetap menjaga kebersihan serta tetap menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh Transjakarta demi kenyamanan bersama.
Tidak ketinggalan Ayu menambahkan, layanan Transjakarta selama masa Ramadhan tahun 2025 tetap beroperasi normal dan melayani pelanggan 24 jam pada 14 koridor utama.
Baca juga: TransJakarta Targetkan Jangkau Semua Pasar Di Jakarta
Baca juga: Transjakarta Resmi Buka Sekolah Khusus Pramudi Bus
Transjakarta sampai Cianjur
Sementara itu, di lian kesempatan, Ketua Komisi B DPRD Jakarta, Nova Harivan Paloh, yang berharap perluasan cakupan layanan Transjakarta.
Hal itu agar bisa mengubah kebiasaan warga dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi beralih ke kendaraan umum sehingga pada akhirnya dapat menekan kemacetan serta polusi di Jakarta. "Saya rasa ini baik sekali untuk penambahan koridor. Kita lihat pekerja di Jakarta banyak warga dari daerah penyangga," kata Nova dalam keterangannya di Jakarta, (25/2).
Bahkan menurut Nova, pihak DPRD Jakarta mendukung terhadap perluasan cakupan Transjakarta, sehingga tak hanya beroperasi di Jakarta saja, namun menjangkau Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur).
Perluasan Transjakarta kata dia, diharapkan juga berdampak pada menurunnya kemacetan di Jakarta serta menekan polusi udara akibat penggunaan kendaraan pribadi yang masif.
Masih menurut Nova, perluasan cakupan Transjakarta juga bisa mempermudah keluar masuknya warga sehingga perputaran ekonomi di Jakarta juga dapat meningkat. “Karena sekarang baru kereta (KRL) yang dari luar bisa masuk Jakarta. Kalau ada perluasan, semakin nyaman kita menggunakan transportasi publik," ujarnya.
Namun ia juga mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar tidak melupakan penataan trotoar dalam program perluasan akses transportasi, untuk memastikan kenyamanan para pejalan kaki. "Tidak semua orang turun dari transportasi langsung di depan rumahnya. Penataan trotoar juga harus masuk integrasi," katanya lagi.
Seperti diktehaui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada saat pidato pertama di gedung DPRD DKI Jakarta meminta restu kepada legislatif untuk didukung dalam menjalankan program yang dirancang mulai dari masa kampanye.
Program yang dimaksud yaitu memperluas cakupan layanan Transjakarta supaya tidak hanya melayani warga Jakarta, akan tetapi diperluas hingga ke wilayah Jabodetabekjur. (EW)