Hyundai terus mendukung kegiatan pemerintah dengan bergerak cepat mendistribusi 100 unit Hyundai Ioniq Electric yang diborong oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) nantinya akan didistribusikan secara bertahap.
Kalimat tersebut disampaikan oleh Makmur, Managing Director PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) "Kalau dari Kemenhub itu 100 ya, kita masih tunggu kan itu juga nanti melalui diler ya, kita masih menunggu progress dari dilernya semua," ungkap Makmur pada saat Test Drive Hyundai Palisade di Jakarta, Jumat.
Makmur menjelaskan bahwa nantinya tidak hanya Kemenhub yang akan menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut. Dia menyebutkan bahwa Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga sudah berencana untuk menggunakan Hyundai Ioniq Electric.
Adapun spesifikasi mobil yang dipesan ialah Ioniq Electric yang sudah dilengkapi dengan fitur Ventilated Seat (hangat / sejuk), Drive Mode Select (Eco, Eco +, Comfort, Sport), Rear View Monitor with Dynamic Parking Guides, Parking Distance Warning, Blind spot Collision Warning, Rear Cross Traffic Collision Warning, 7 airbag system, dan Tire Pressure Monitoring System.
Kemudian powertrain dari Ioniq Electric menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor mengembangkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dan berakselerasi 0-100 m dalam 9,9 detik.
Jarak tempuh Ioniq Electric mencapai 373 km (berdasarkan NEDC) dan 311 km (berdasarkan WLTP) dalam sekali pengisian daya, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan pemilik.
Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit untuk pengisian nol hingga 80 persen dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.
Ioniq Electric hadir dalam dua tipe, Prime dengan harga Rp 624,8 juta dan Signature Rp 664,8 juta (OTR Jakarta), dengan empat pilihan warna eksterior; Polar White, Fluidic Metal, Phantom Black, Fiery Red.