Salah satu menu dalam kunjungan pabrik Mahindra di Chakan adalah menjajal line produk Mahindra di sirkuit test sepanjang 3 km yang masih berada dalam kawasan pabrik Mahindra yang punya luas 280 hektar ini.
Salah satu yang menarik adalah Mahindra Marazzo, MPV yang baru mulai dijual di pasar lokal India pada 2018 silam menjadi salah satu mobil yang kami coba di sirkuit tersebut. Unit tes yang kami coba adalah Marazzo M8 yang merupakan varian tertinggi dalam jajaran Marazzo.
Mesin diesel 1.500 cc turbocharger terdengar cukup halus dengan kemampuan untuk memuntahkan tenaga 121 dk dengan torsi puncak 300 Nm di putaran 1.750 - 2.500 rpm. Sayang pihak Mahindra tidak menyediakan pilihan transmisi matik dan hanya menyodorkan girboks 6 speed manual untuk menyalurkan daya mesin ke roda depan.
Kabin Marazzo termasuk senyap, raungan suara mesin terdengar lirih dari dalam kabin pada saat mobil ini digeber dalam berbagai kondisi.
Marazzo dikembangkan di Detroit, Amerika Serikat dan dari sisi desain berada di bawah tanggung jawab rumah desain Pininfarina. Sebagai info, firma yang didirikan oleh Batista Pinifarina ini sekarang telah ada di bawah payung bisnis Mahindra Group. Pengembangan mobilnya dilakukan oleh Mahindra North American Technical Center dan Mahindra Research Valley, Chennai, yang membuatnya dikembangkan sebagai produk global
Dari penampilan eksterior, mobil ini cukup enak dipandang. Sekilas mengingatkan pada bentuk Hyundai Trajet, namun dikemas dengan dimensi yang lebih kompak. Desain signatur ‘Shark’ alias hiu yang tengah dikampanyekan oleh Mahindra nampak tertatah pada bagian grilnya. Secara umum, bagian wajah ini memiliki penampilan yang cukup baik, hanya saja, secara subyektif kami berpendapat bahwa desain buritan kurang pas dengan desain lampu yang terkesan kurang elegan.
Masuk ke dalam interior, kesan pertama cukup lega dan menjanjikan kenyamanan Di bagian baris pertama dan kedua masing-masing disematkan bangku captain seat yang masing-masing memiliki handrest. Cukup memberikan kenyamanan bagi penumpang di baris pertama dan kedua. Sedangkan bangku baris ketiga masih cukup ‘manusiawi’ untuk diduduki.
Satu hal yang menarik dari desain interior terletak pada sistem penyejuk udara baris kedua dan ketiga. Umumnya desain double blower melintang ke samping, namun pada Mahindra Marazzo sistem penyejuk udara akan memanjang ke belakang seperti di pesawat terbang atau mobil travel.
Mahindra menyebutnya sebagai Surround Cool Technology, di mana penumpang belakang bisa mengatur tingkat embusan angin dan juga mode diffuse dan direct. Pada mode diffuse, embusan angin akan keluar melalu ventilasi udara secara merata. Sedangkan mode direct akan mengembuskan angin melalui kisi-kisi AC yang bisa diatur sudutnya.
Saat ini di India Marazzo ditawarkan dengan harga Rp 220 hingga 350 jutaan. Media setempat banyak membandingkannya dengan Toyota Innova yang dipatok dengan harga jauh di atasnya.
Pihak Mahindra mengerti betul dengan pasar Indonesia sebagai pasar besar MPV, namun sampai sejauh ini pihak Mahindra belum berencana untuk menjajakannya di Indonesia. Selain dinilai belum pas dengan selera Indonesia yang mengharuskan adanya pilihan transmisi matik, Mahindra menyatakan diri untuk fokus menjual pick up dan dobel kabinnya.
Peluang Marazzo untuk diterima di Indonesia pasti ada, namun bayangan kehadiran mobil ini di tanah air pun lantas memudar sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pabrikan terbesar ketiga di India tersebut.
Spesifikasi
Mesin : 1.500 cc turbocharger
Tenaga : 121 dk
Torsi : 300 Nm
Transmisi : 6 speed otomatis
Kapasitas : 6 penumpang
Wheelbase : 2.760mm
Dimensi : (P)4.585mm x (L)1.866mm x (T)1.774mm
Keunggulan
Ruang lega
Mesin bertenaga dan diklaim irit bahan bakar
Interior relatif kedap
Kekurangan
Material interior kurang bagus
Tidak tersedia dalam pilihan transmisi matik
Suspensi cenderung keras
|
|
|
|