Operasional angkutan kota (angkot) listrik bernama Angkot Listrik Bogor (Alibo) di Kota Bogor, Jawa Barat, berhenti sementara sehubungan dengan berakhirnya masa uji coba sejak 4 April 2024 hingga 4 Juli 2024.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, di kota Bogor, Jumat, mengatakan operasional angkot listrik berhenti sementara mulai hari ini (5/6). “Iya, mulai hari ini (berhenti sementara). Masa kerja sama uji coba sudah selesai,” kata Marse. Seperti dikutip dari Antara.
Oleh karenanya, kata Marse lagi, lima unit angkot listrik yang selama tiga bulan ini mengaspal di rute Cidangiang-Suryakencana ditarik kembali oleh pemiliknya yakni PT Kalista Nusa Armada.
Setelah ini, lanjut Marse, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji coba angkutan perkotaan listrik yang telah dilaksanakan.
“Pemkot Bogor akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji coba angkot listrik sebagai inovasi dalam angkutan massal perkotaan yang ramah lingkungan, efisien, dan nyaman bagi masyarakat perkotaan,” jelasnya.
Pada pekan lalu juga (4/4), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan kick off uji coba lima unit angkot listrik jurusan Cidangiang-Suryakencana, yang mengaspal selama tiga bulan.
Ada 30 titik pemberhentian angkot listrik di rute sepanjang 13 kilometer. Sistem pembayaran angkot listrik ini non tunai menggunakan kartu berbayar elektronik.
Angkut ratusan penumpang
Angkpt listrik itu sendiri terbilang sukses selama masa uji coba. Tercatat pada bulan April lalu saat bulan pertama uji coba sudah bisa membawa 500 penumpang dalam sepekan awal masa uji coba.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, waktu itu (6/4) mengatakan saat ini pembayaran transportasi umum yang disebut sebagai Angkot Listrik Bogor (Alibo), baru bisa menggunakan kartu elektronik dari BRIZZI.
“Banyak calon penumpang yang hanya memiliki E-money, sedangkan Tap on Bus (TOB) di Alibo sementara hanya BRIZZI. Proses E-Money, Flazz, Tapcash, dan QRIS sedang diproses,” kata Marse saat itu.
Lebih lanjut, Marse menjelaskan lebih lanjut, sebagian besar calon penumpang sudah mengetahui bahwa sistem pembayaran Alibo menggunakan sistem non tunai.
Meski demikian, ia menyebut, masih ada calon penumpang yang belum mengetahui sistem tersebut. Sehingga Dishub masih terus melakukan sosialisasi.
Di samping itu, hal yang patut digarisbawahi dalam uji coba Alibo ini ialah penumpang sudah paham bahwa angkot ini tidak bisa sembarangan berhenti dan turun seperti angkot konvensional.
Saat ini, ada 30 titik pemberhentian Alibo di rute Cidangiang-Suryakencana. Bahkan, kata Marse, angkot-angkot listrik ini dilengkapi dengan CCTV dan GPS. “Karena Alibo nggak akan berhenti kalau bukan di tempatnya, di setiap unitnya ada CCTV dan GPS,” jelasnya.
Ke depan, kata Marse, pihaknya akan mempercepat proses melengkapi TOB agar semua kartu pembayaran non tunai bisa digunakan di Alibo. Sehingga jumlah penumpang yang dilayani bisa meningkat.
Saat itu ada 30 titik pemberhentian angkot listrik di rute sepanjang 13 kilometer. Sistem pembayaran angkot listrik ini non tunai menggunakan kartu berbayar elektronik.
Baca juga: DPRD DKI: Mikrotrans Ramah Penumpang Disabilitas Perlu Ditambah
Baca juga: Makin Terintegrasi, Kini Pembayaran Tarif Jaklingko-MRT 'Satu Tiket'