Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda / Berita

PLN dan Pertamina Sedang Bangun SPBU Hidrogen, Kapan Ada Kendaraanya di Indonesia?

PT Pertamina (Persero) dan PLN juga sedang membangun SPBU hidrogen atau yang punya nama resmi hydrogen refueling Station (HRS).
Berita - Kamis, 25 Januari 2024 11:00 WIB
Penulis : Gemilang Isromi Nuar


OTODRIVER - Mempunyai potensi sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia memiliki modal kuat untuk pengembangan hidrogen. Sebagai upaya mewujudkan transisi energi nasional dari bahan bakar fosil ke energi baru, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan hidrogen diproyeksikan mulai tumbuh setelah 2030.

"Dalam skala kecil untuk proyek hidrogen ini telah dilakukan pilot project, namun untuk skala ekonomi, masih menunggu perkembangan teknologi industrinya," kata Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (17/1).

PT Pertamina (Persero) dan PLN juga sedang membangun SPBU hidrogen atau yang punya nama resmi hydrogen refueling station (HRS). "Transisi energi ini tidak hanya untuk mengurangi penggunaan energi beremisi tinggi di sektor transportasi, tetapi sekaligus beralih ke energi yang ramah lingkungan, bahkan nol emisi, dan tentu dengan harga yang jauh lebih murah," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

BACA JUGA

Tapi menurut Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam mobil ini hanya untuk keperluan studi. "Belum memungkinkan untuk Mirai bisa masuk ke garasi konsumen. Sebab infrastruktur stasiun pengisian ulang hidrogen untuk kendaraan belum masif," papar Bob di xEV Center, Karawang, Senin (21/1).

Walaupun ada kerja sama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota yang mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Bob, masih tidak bisa banyak bicara soal peluang Mirai dipasarkan di Indonesia. "Ya, kita lihat saja" ujarnya.

Sebelumnya, CEO baru Toyota Koji Sato juga meyakini bahwa tren masa depan kendaraan ramah lingkungan bukanlah listrik tapi dengan menggunakan hidrogen. Ketika produsen lain berfokus pada kendaraan listrik, Sato memiliki keyakinan yang berbeda, dia menganggap hidrogen akan menjadi tulang punggung masa depan.

"Kami ingin memastikan bahwa hidrogen tetap menjadi pilihan yang layak. Kami membutuhkan rantai pasokan produksi dan transportasi. Kecuali kami melihat evolusi di sana, kami tidak dapat mengharapkan peningkatan volume dalam penggunaan energi," kata Sato dikutip dari InsideEv.

Berdasarkan perhitungan PLN, bahan bakar hidrogen lebih irit biaya dibandingkan energi lainya. Perbandingannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.400. Sedangkan mobil listrik Rp370 per km dan mobil hidrogen hanya Rp350 per km. (GIN)


Tags Terkait :
Mobil Mobil Hidrogen Pln Pertamina Toyota
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Penjualan Mobil Listrik Di Eropa Menurun, Jerman Terparah

1 minggu yang lalu


Berita
Mercedes-Benz Hingga BMW Memprotes Tarif Baru Impor Mobil Listrik Asal China

1 minggu yang lalu


Berita
Mengikuti Amerika Serikat, Eropa Bakal Kenakan Tarif Khusus Mobil Listrik Tiongkok

2 minggu yang lalu


Berita
Pemerintah Kota Ini Gelontorkan Insentif Untuk Ganti 300.000 Mobil Tua Dengan EV

2 minggu yang lalu


Terkini

Berita
MG HS Generasi Terbaru Bakal Debut Di Goodwood festival of Speed Mendatang

2 jam yang lalu


Berita
Nissan X-Trail Bakal Hadir Dalam Format 7 Seater Di India

4 jam yang lalu


Berita
GAC Aion Resmi Menjalankan Pabrik di Thailand, Selanjutnya Giliran Indonesia

18 jam yang lalu


Berita
Neta S Tertangkap Kamera Dalam Pengujian, Bakal Dijual Rp 300 Jutaan

23 jam yang lalu


Berita
Ford Dan GM Bakal Segera Angkat Kaki Dari Cina

1 hari yang lalu