OTODRIVER – Ban termasuk komponen yang ‘paling berat’ selama periode perjalanan liburan yang lalu. Karena ban bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, berperan vital dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Berikut tips dari PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) untuk memastikan ban kendaraan siap kembali beraktivitas usai perjalanan mudik:
- Cek Tekanan Angin - pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan yang biasanya tertera di pilar B. Tekanan yang tepat menjaga kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan mencegah keausan tidak merata.
- Cek Kondisi Fisik Ban - periksa ban dari potensi kerusakan selama perjalanan mudik yang mungkin tidak disadari, seperti adanya luka sobek karena melindas benda tajam, benjolan karena membentur lubang atau trotoar. Adanya kerusakan kecil bisa menjadi awal dari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari dan dapat berbahaya bagi keselamatan.
- Periksa Keseimbangan Ban – proses ini biasa disebut balancing, menyeimbangkan berat ban dan pelek untuk mencegah getaran saat berkendara. Keseimbangan yang baik penting untuk kenyamanan dan mencegah getaran yang bisa menyebabkan keausan ban tidak merata.
- Lakukan Spooring dan Rotasi Ban - periksa keselarasan roda dan keausan ban dengan melakukan spooring dan rotasi ban. Spooring menyelaraskan roda yang mungkin bergeser akibat benturan. Sementara rotasi ban meratakan keausan agar umur ban lebih panjang dan performanya tetap optimal.
- Perhatikan Indikator Keausan (Tread Wear Indicator) - jika kembangan ban sudah menyentuh TWI (di angka 1.6 mm), segera ganti. Ban aus sangat berisiko, apalagi di musim hujan karena bisa menyebabkan hydroplaning.
- Untuk pemeriksaan secara komprehensif dapat mengunjungi toko ban untuk konsultasi lebih cermat.
Perhatikan “speed rating” sebagai tanda toleransi kecepatan maksimal
Setiap ban sebenarnya punya batas kecepatan yang bisa dijadikan juga sebagai tolerasi yang sama saat mengembangkan laju kendaraan. Bridgestone Indonesia memiliki rating khusus berkaitan hal ini, ditandai dengan adanya kode huruf tertentu yang tertera di dinding ban;
- Rating Kecepatan T – tolerasi kecepatan maksimal 190km/jam.
- Rating Kecepatan H – toleransi kecepatan maksimal 210 km/jam.
- Rating Kecepatan V – toleransi kecepatan maksimal 240 km/jam.
- Rating Kecepatan W – toleransi kecepatan maksimal 270 km / jam.
- Rating Kecepatan Z – toleransi kecepatan maksimal lebih dari 240 km/jam atau 300 km/jam. Batasan puncak kecepatan yang diacunya tergantung pada ban tertentu untuk jenis mobil yang juga spesifik.
Perlu diperhatikan, rating toleransi kecepatan maksimal didasarkan pada tes dalam kondisi yang spesifik dan terkendali. Oleh karena itu, mengemudi di kondisi nyata jarang identik dengan kondisi pengujian. (EW)