Memastikan bus yang hendak ditumpangi dalam kondisi laik jalan serta didukung kru yang berpengalaman jadi awalan untuk menjalani rangkaian perjalanan mudik secara aman dan nyaman.
Langkah mudahnya bisa dengan verifikasi lewat aplikasi “MitraDarat”. Atau kamu secara visual terlihat bisa dengan memastikan ada stiker resmi laik jalan. Seperti yang disarankan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Bali.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Bali, Nyoman Sunarya, akhir pekan lalu (30/3) menjelaskan bahwa angkutan umum terutama jenis antarkota antarprovinsi (AKAP) dengan stiker bertuliskan "Inspeksi Keselamatan LLAJ Ditjen Hubdat-Kemenhub" adalah angkutan resmi yang dipastikan layak jalan.
Angkutan umum yang dikatakan layak jalan artinya sudah melalui proses pemeriksaan dan pengawasan atau ramp check, sehingga Dishub Bali mengarahkan masyarakat agar memastikan kendaraan yang digunakan terlebih dahulu.
"Dari kesiapan, kami cek kelayakannya apa sudah diperbolehkan digunakan, dan kalau dalam situasi khusus saat ini mereka diberikan stiker angkutan Lebaran, biasanya di kaca depan ditempel, artinya mereka kendaraan yang sudah ramp check," tegasnya lagi, seperti dikutip dari Antara.
Untuk wilayah pulau Bali, oleh Sunarya disebutkan bahwa proses ramp check sudah dilakukan sejak pekan lalu. Ia juga mengakui masih terdapat bus AKAP yang tidak lolos pemeriksaan saat itu, namun segera setelah diperbaiki, diperiksa kembali kelayakannya.
Beberapa temuan saat pemeriksaan seperti lampu depan, pembersih kaca otomatis, dan lampu sein yang tidak bekerja, sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu.
Dishub Bali menyampaikan arahan ini tidak hanya untuk calon pemudik, namun juga kepada penyedia jasa yang memaksakan menggunakan unit kendaraan yang tidak layak dengan memberikan harga miring demi menggugah minat masyarakat.
Operator bus jangan abaikan keselamatan
"Kami berharap perusahaan angkutan ikuti aturan, jangan karena harga yang murah ini hal-hal di luar pengawasan terjadi, seperti mogok atau kecelakaan, kami berharap juga masyarakat kalau menggunakan angkutan memilih yang mengikuti aturan sesuai perizinannya, jangan di luar ketentuan," ujarnya.
Sejurus kemudian ia memprediksi akan terjadi lonjakan pemudik pada Lebaran 2024, sehingga untuk memastikan ketersediaan angkutan umum resmi pemerintah bekerja sama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam hal pendataan.
Dari catatan sementara, angkutan umum yang disiapkan perusahaan otobus lebih dari jumlah tahun lalu yang sebesar 245 unit, belum lagi ditambah angkutan cadangan dan bantuan bus pariwisata. Dan lalu lintas angkutan Lebaran diprediksi akan padat pada tanggal 5-7 April 2024 atau 3 sampai 5 hari menjelang Idul Fitri.
Baca juga: Dishub Jogja: Awasi Bus Pariwisata