OTODRIVER - Produsen pembuat mobil listrik asal Vietnam VinFast, ternyata punya rencana serius untuk masuk pasar otomotif Indonesia. Mereka akan menginvestasikan 1,2 miliar dolar AS (setara Rp18,7 triliun) untuk memproduksi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia.
"VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya sekitar 240 hektare," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam kunjungan kerjanya di Vietnam, Jumat (12/1).
Rencana awal, VinFast menggelontorkan dana sebesar 200 juta dolar AS pada tahap awal pembangunan pabrik yang akan dimulai 2024. "VinFast akan berkolaborasi dengan perusahaan dalam negeri untuk proses produksi," papar Agus.
Sesuai Pasal 18 ayat 1 Perpres No. 79 Tahun 2023 pemberian insentif itu tidak dibebaskan. Hanya bagi produsen yang akan atau sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur di dalam negeri, dan yang mau meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik.
Pabrikan mobil tersebut bakal diukur dengan kesanggupannya dalam memproduksi kendaraan listrik di Indonesia. "Di satu sisi, produsen sudah berkomitmen untuk membangun pabriknya di Indonesia di tahun berapa. Jadi kalau dia tidak menepati, nanti bayar denda, ada sanksi administrasi," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana beberapa waktu lalu.
Di pasar domestiknya, mobil listrik VF e34, dibanderol VND 690 juta setara Rp 430 jutaan dan VF 5 dijual VND 468- 584 juta sekitar Rp298 juta sampai Rp372 juta. Indonesia dan Vietnam sendiri telah menyepakati kerja sama di bidang ekosistem mobil listrik dan baterai, serta transisi energi.
"Saya menyambut baik komitmen investasi VinFast untuk membangun ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. Kita juga sepakat memajukan kerjasama di bidang transisi energi dan ekonomi digital untuk mendorong kemakmuran rakyat dan kawasan," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers, Jumat (12/1). (GIN)