Subsidi atau pemberian insentif yang akan diberikan pemerintah terhadap kendaraan roda empat yang mengusung teknologi battery electric vehicle (BEV) dan hybrid, menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai besaran insentif yang diberikan luar biasa.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi menyebutkan andaikata besaran subsidi mobil dan motor listrik sesuai dengan yang disebutkan pemerintah, dianggap bakal cepat mendongkrak populasi kendaraan listrik.
"Buat saya subsidi tersebut sudah luar biasa sekali lah di Australia, memberikan subsidi sekitar Rp 30 juta. Di Indonesia kalau Rp 80 juta sudah luar biasa sekali. Walaupun ada negara yang men-support lebih daripada itu, dan itu tergantung kemampuan masing-masing negara," kata Nangoi saat acara GAJW di Jakarta, Kamis (27/1).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait pembahasan subsidi untuk kendaraan listrik seperti mobil listrik dan motor listrik harus memerlukan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Finalisasi sedang dilakukan, kalau ada insentif baru yang terutama menggunakan APBN kami harus juga konsultasi dengan DPR karena mereka memiliki hak budget, " kata Sri Mulyani di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1).
Namun, Rencana pemerintah akan memberikan insentif untuk pembeli mobil listrik sekitar Rp 80 juta, sedangkan untuk pembeli mobil listrik hybrid sekitar Rp 40 juta menurut pakar transportasi yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno hal ini dapat menjadi masalah.
"Sesungguhnya kebijakan yang tengah diformulasikan pemerintah saat ini masih kurang tepat, karena bisa menimbulkan masalah baru seperti kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Ada baiknya kebijakan tersebut ditinjau ulang disesuaikan dengan kebutuhan dan visi ke depan transportasi Indonesia," ujar Djoko Setijowarno saat dihubungi OtoDriver, Selasa (27/12).