Dalam sebuah postingan akun Instagram Tesla @teslamotors, mereka menguji coba beberapa kendaraannya listriknya untuk pengujian panas dan daya tahan yang ekstrem. Pengujian ini berlangsung di Dubai di mana suhu mencapai lebih dari 120 derajat Fahrenheit atau 50 derajat celsius pada musim panas ini.
Dalam uji coba itu, Tesla membawa Model X Plaid Y, tetapi terdapat juga membawa beberapa Model X dan Model 3 ke Dubai berdasarkan gambar. Uji coba lapangan tampak seperti petualangan di bukit pasir dan menunjukkan seberapa jauh Tesla bersedia untuk memastikan kinerja dan keamanan kendaraannya.
Tesla
Menguji kendaraan di cuaca panas ekstrem bukanlah perkara mudah, panas jenis ini membutuhkan persiapan bagi yang belum terbiasa. Pengujian daya tahan umumnya memerlukan mendorong kendaraan melewati batas mereka untuk melihat apakah mereka dapat menangani kondisi ekstrim dan untuk menemukan perbaikan potensial supaya adanya pembaruan.
Selain itu, pengujian juga dapat membantu meningkatkan hal-hal seperti prediksi jangkauan menggunakan faktor eksternal seperti pembacaan suhu dan ketinggian. Baru-baru ini, Tesla melaporkan bahwa melakukan banyak upaya dalam perhitungan jangkauan dengan memasukkan faktor-faktor baru seperti "angin silang (angin yang memiliki komponen serenjang atau tegak lurus terhadap garis atau arah perjalanan), kelembaban, dan suhu sekitar dan baru-baru ini, bahkan menambahkan hal-hal seperti tekanan ban dan pengisian daya telepon.
Tesla
Perlu diketahui, pada mobil listrik juga dibekali radiator sebagai pendingin baterai. Pasalnya biar bagaimanapun listrik tetap menghasilkan panas yang harus diredam melalui penggunaan radiator. Baterai pada mobil listrik harus dijaga suhunya.
Sebagai contoh, Hyundai Ioniq menggunakan pendingin cairan, bahkan seringkali ada ventilasi tambahan seperti Active Air Intake pada Hyundai Ioniq . Namun, memang panasnya tidak akan sepanas mesin pembakaran internal sehingga radiatornya jauh lebih kecil.