Michelin Indonesia tak hanya memproduksi merek ban ternama yang sudah digunakan oleh banyak orang, tetapi mulai mengarah ke pengolahan air limbah yang didaur ulang untuk kepentingan banyak hal.
Pabrik yang berada di Cikarang, Jawa Barat ini telah menyelesaikan pembangunan fasilitas pengolahan air limbah dan mulai mengoperasikan air sisa tersebut untuk kembali digunakan di lingkungan pabrik.
Direktur Public Affairs Michelin Indonesia Kartika Susanti mengatakan pengolahan dan daur ulang air limbah ini dijalankan di fasilitas Michelin di dunia.
Lebih lanjut Kartika mengatakan, dengan melakukan daur ulang air limbah ini secara signifikan dapat mengurangi penggunaan air tanah.
"Tujuannya tentu untuk banyak hal, dan penggunaan air tanah dapat meminimalisir dampak kegiatan industri pada lingkungan," tambahnya.
Tak main-main, dalam proses yang dilakukan oleh Michelin, air limbah yang dihasilkan lalu di daur ulang melalui serangkaian proses fisik dan kimiawi, termasuk penyaringan dan penjernihan.
Setelah melalui keseluruhan proses tersebut, air daur ulang ditampung dalam tangki-tangki air untuk disalurkan bagi kegunaan umum sehari-hari maupun dalam proses produksi ban.
Dari hasil daur ulang yang dilakukan, Michelin berhasil menurunkan tingkat penggunaan air tanah sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam lima tahun mendatang, Michelin menargetkan peningkatan penggunaan air daur ulang dalam keseluruhan proses produksi dan mengurangi penggunaan air tanah hingga mendekati 100 persen.
“Saat ini air daur ulang hanya digunakan untuk sebagian kecil proses produksi dan lebih banyak dipakai di operasional umum. Secara bertahap dalam lima tahun ke depan, penggunaan air daur ulang akan ditingkatkan hingga mencakup aktifitas produksi yang lain seperti pendinginan dan steam. Air hasil daur ulang ini juga memiliki kualitas yang sangat baik sehingga aman untuk dikonsumsi,” tutupnya.