Penyalahgunaan penggunaan lampu rotator atau strobo masih merajalela di jalanan tanah air. Tak jarang mobil-mobil yang tak berhak memakainya masih kerap ditemui. Tak hanya itu ada beberapa oknum dengan pelat nomor khusus dengan kode huruf belakang RF (Rahasia Fasilitas) yang kerap berlaku arogan minta didahulukan. Pengguna jalanan dengan rotator/strobo dan plat nomor khusus saat ini akan memicu kecemburuan pengguna jalan lain.
Lalu bagaimana sikap pengguna jalan jika berhadapan dengan kondisi seperti ini?
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Pudji Hartanto menjelaskan bahwa hanya kendaraan-kendaraan tertentu yang berhak menggunakan perangkat-perangkat tersebut dan harus didahulukan. “Saya mengimbau, apabila ada bunyi-bunyi, dan dia tidak menggunakan pelat nomor dinas, masyarakat bisa untuk ikut menghalangi. Bukan memberikan jalan,” ujar Pudji dikutip dari Kompas TV, beberapa waktu silam.
Karena sama di mata hukum, maka kendaraan berkode RF tidak memiliki keistimewaan untuk didahulukan meski dengan lampu rotator dan tidak memiliki keistimewaan di jalur ganjil genap. Kendaraan berkode RF hanya menandakan kekhususan untuk instansi pemerintahan, tetapi tidak memiliki keistimewaan dibanding kendaraan lain di jalan raya.
“Tidak ada prioritas dibanding pengguna jalan lainnya,” tegas mantan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan ini.
Pudji mengatakan bahwa kendaraan yang berhak menggunakan rotator-strobo, sirine dan harus didahulukan antara lain ambulans, pemadam kebakaran, kendaraan dinas polisi, juga kendaraan dengan pengawalan atau VIP.