Kecelakaan yang disebabkan karena rem blong kembali terjadi di rest area KM 97 jalur B jalan Tol Cipularang, pada Jumat (17/1) kemarin. Kecelakaan truk kontainer itu menghantam mobil yang sedang parkir. Namun ada anggapan bahwa kecelakaan tersebut bukan sepenuhnya salah truk dengan rem blong.
Seperti yang dikatakan Director Training Safety Defensive Consultant, Sony Susmana, desain rest area-nya sendiri perlu dipertanyakan. Karena notabenenya rest area adalah tempat beristirahat, dan seharusnya saat membangun rest area dipikirkan juga segala kemungkinan buruknya.
Padahal menurut pakar safety driving ini masalah rem blong bukan lagi sebuah hal yang mengejutkan. Masalah yang ada di jalan tol kebanyakan memang karena rem blong. Sehingga semestinya rest area yang berada di dalam ruas tol dibuat dengan desain yang benar-benar aman.
"Biasanya mobil-mobil besar itu dia sadar bahwa remnya blong ketika dia mau ke tempat istrahat justru, karena ketika jalan lurus dia tidak mengaktifkan remnya, atau sedikit-sedikit saja dia memfungsikannya. Nah itu salah desain menurut saya, sehingga rest area seharusnya ada satu tempat kaya perangkap untuk survive jika terjadi lose control, rem blong dan sebagainya," jelasnya.
Jika melihat desain kebanyakan rest area yang ada saat ini lanjut Sony menjelaskan, memang sepertinya kurang memperhatikan manajemen risikonya. Dan dalam hal ini kata Sony pihak pengelola harus ikut bertanggung jawab.
"kalau dilihat desain-desain rest area yang ada sekarang ini begitu dia masuk ditekuk ke kiri harusnya di depan itu ada satu barrier, untuk ketika mobil itu bermasalah. Jadi si pengelolanya itu harus ikut bertanggung jawab jalan tol ini, sebuah desain rest area kan harus dengan persetujuan pengelola," ujar Sony mengakhiri pembicaraan.