Menu



OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
BerandaBerita

PPnBM Baru untuk Mobil Hybrid Dibedakan dengan Mobil Listrik Lainnya

PPnBM mobil hybrid berkisar antara 1,995 persen sampai 30 persen begantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas mesin mobil.
Berita
Selasa, 5 November 2019 15:00 WIB
Penulis : Alfons


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

BACA JUGA

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 terkait Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) memberikan keringanan tarif bagi mobil listrik. Hal ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah upaya mempromosikan kendaraan listrik di Indonesia meski tarif PPnBM ini baru berlaku dua tahun setelah dianggarkan, taptnya Oktober 2021 mendatang.

Berdasar peraturan tersebut keringan pajak sampai angka 0 persen untuk tiga jenis mobil listrik yakni, Plug-In Hybrid Electric Vehicles (PHEV), Battery Electric Vehicles (BEV), atau Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV alias mobil hidrogen).

Tiga mobil listrik ini, diterangkan lewat Pasal 36, dikenai PPnBM 15 persen dengan Dasar Pengenaan Pajak 0 persen dari harga jual. Artinya 15 persen dikalikan dengan 0 persen kali harga jual mobil akan membuat tarif pajaknya Rp 0. Syarat yang harus dipenuhi mobil-mobil listrik ini untuk mendapat tarif pajak tersebut adalah konsumsi bahan bakar minimal 28 km/liter dan tingkat emisi CO2 sampai 100 gram/km.

Meski begitu tidak semua kendaraan berteknologikan listrik dapat keringanan tarif pajak yang sama. Ada juga mobil listrik hybrid yang bisa dibilang lebih rumit perhitungan skema pajaknya. PP 73 Tahun 2019 ini mengklasifikasi mobil berpenggerak ganda ini menjadi full hybrid dan mild hybrid. Setelah itu ada lagi pembagian dari kapasitas mesin di bawah 3.000 cc atau di atasnya.

Sebagai informasi, mobil dikategorikan full hybrid apabila punya jantung penggerak motor listrik dan mesin bensin dengan EV running mode alias mampu bergerak sepenuhnya dengan tenaga motor listrik saja. Mobil-mobil hybrid di line-up Toyota seperti C-HR Hybrid, Camry Hybrid, dan Corolla Altis Hybrid mengadopsi teknologi ini

Sementara kategori mild hybrid untuk kendaraan berjantung penggerak ganda, namun motor listiknya tidak dapat menjadi penggerak tunggal. Ingat lagi dengan Ertiga Diesel Mild Hybrid yang menggunakan teknologi seperti ini dan sempat ditawarkan di Indonesia.

(PPnBM baru menentukan tarif pajak kendaraan tidak lagi bedasar bentuk bodi kendaraan tapi melihat kapasitas mesin, efisiensi dan emisi gas buang. Cek beritanya di sini)

Berikut jabaran tarif PPnBM untuk model mobil hybrid tersebut:
 

Teknologi full hybrid mobil dengan kapasitas mesin kurang dari 3.000 cc
-Mesin full hybrid terkena PPnBM sebesar 15%, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 13,3% dari harga jual (1,995% x harga jual mobil), dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 23 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 100 gram/km. Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 26 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 100 gram/km.

-Mesin full hybrid terkena PPnBM sebesar 15%, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 33 1/3% dari harga jual (4,995% x harga jual mobil), dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 18,4 km/liter-23 km/liter dan misi CO2 mulai 100 gram/km-125 gram/km. Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 20 km/liter-26 km/liter dan emisi CO2 mulai 100 gram/km sampai 125 gram/km

-Mesin full hybrid terkena PPnBM sebesar 15%, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 53 1/3% dari harga jual (7,995% x harga jual mobil), dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 15,5 km/liter-18,4 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 125 gram/km-150 gram/km. Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 17,5 km/liter-20 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 125 gram/km-150 gram/km

Teknologi mild hybrid mobil dengan kapasitas mesin kurang dari 3.000 cc
-Mesin mild hybrid terkena PPnBM sebesar 15%, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 53 1/3% dari harga jual (7,995% x harga jual mobil), dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dan 23 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 100 gram/km.
Atau Mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 26 km/liter dan misi CO2 kurang dari 100 gram/km

-Mesin mild hybrid terkena PPnBM sebesar 15%, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 66 2/3% dari harga jual (10,0005 x harga jual mobil), dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 18,4 km/liter-23 km/liter dan emisi CO2 mulai 100 gram/km-125 gram/km.
Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 20 km/liter-26 km/liter dan emisi CO2 mulai 100 gram/km sampai 125 gram/km

- Mesin mild hybrid terkena PPnBM sebesar 15%, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 80% dari harga jual (12% x harga jual mobil), dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 15,5 km/liter-18,4 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 125 gram/km-150 gram/km
Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 17,5 km/liter-20 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 125 gram/km-125 gram/km.

Teknologi full hybrid dan mild hybrid mobil dengan kapasitas mesin 3.000 -4.000 cc
- Mesin full hybrid atau mild hybrid terkena PPnBM 20%, dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 23 km/liter-23 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 100 gram/km
Atau mesin Diesel atau semi-diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 26 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 100 gram/km.

- Mesin full hybrid atau mild hybrid terkena PPnBM 25%, dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 18,4 km/liter-23 km/liter dan emisi CO2 mulai 100 gram/km-125 gram/km.
Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 20 km/liter-26 km/liter dan emisi CO2 mulai 100 gram/km-125 gram/km

- Mesin full hybrid atau mild hybrid terkena PPnBM 30%, dengan syarat konsumsi bahan bakar lebih dari 15,5 km/liter-18,4 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 125 gram/km-150 gram/km
Atau mesin Diesel atau semi-Diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 17,5 km/liter-20 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 125 gram/km-150 gram/km.


Tags Terkait :
Pajak Pemerintahan Mobil Listrik
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Semester Pertama 2025 Ada 9,1 Juta Unit Kendaraan EV Laris Di Seluruh Dunia

Insentif pajak dan reduksi biaya pemeliharaan serta operasional jadi pemicunya.

4 bulan yang lalu


Berita
Menanti Kebijakan Insentif Penghapusan Pajak Impor CBU untuk BYD

Patut kita nantikan apakah mobil listrik BYD mendapatkan insentif penghapusan pajak impor CBU

1 tahun yang lalu


Berita
Ada Syarat Dalam Pemberian Insentif Bebas Pajak Impor Utuh Mobil Listrik

Pemberian insentif itu tidak dibebaskan hanya bagi produsen yang akan atau sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur di dalam negeri.

1 tahun yang lalu

Berita
Mulai 2025, Semua Kendaraan Listrik di Indonesia Bebas Pajak

Kendaraan listrik di Indonesia bakal bebas PKB dan BBNKB yang akan dimulai pada tahun 2025.

2 tahun yang lalu


Berita
Negara Ini Malah Kurangi Subsidi untuk Mobil Listrik

Hal itu dilakukan karena popularitas kendaraan yang semakin meningkat.

3 tahun yang lalu


Van
Pajak Ayam, Hambat ID.Buzz Cargo Dipasarkan Di Amerika Serikat

Volkswagen ID.Buzz cukup menghebohkan dunia sebagai penerus Kombi versi listrik. Berbagai varian dibuat, termasuk versi Cargo.

3 tahun yang lalu


Mobil Listrik
40% Mobil Di Amerika Serikat Harus Bertenaga Listrik Pada 2030

Guna mengurangi pemansan global yang terjadi saat ini, Amerika Serikat mendesak para pabrikan untuk segera memperbanyak mobil listrik di pasaran.

4 tahun yang lalu


Berita
PPnBM Baru untuk Mobil Hybrid Dibedakan dengan Mobil Listrik Lainnya

PPnBM mobil hybrid berkisar antara 1,995 persen sampai 30 persen begantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas mesin mobil.

6 tahun yang lalu


Terkini

Bus
Cititrans Tampil ‘Kalem’ Sambil Terus Tambah Armada

Termasuk operator yang konsisten dengan standar pelayanan tinggi untuk bus AKAP dalam hal kondisi armada dan hospitality

5 jam yang lalu


Berita
Maxus Mifa 9 Jadi Armada GrabExecutive

Tahap awal beroperasi 50 unit sebagai taksi premium pertama bertenaga listrik

6 jam yang lalu


Berita
BMW Tegaskan Untuk Terus Tingkatkan Layanan Purna Jual Berstandar Global

Uji kompetensi teknisi yang berkelajutan juga salah satu jalan untuk peningkatna standar pelayanan ke pemilik kendaraan

7 jam yang lalu


Berita
Veloz Jelajah Nusa, Start Dari Lombok Menuju Wilayah Barat Indonesia

Toyota memulai ekspedisi "Veloz Jelajah Nusa" dari Sirkuit Mandalika. Satu unit Veloz Hybrid EV akan diuji menempuh rute lintas pulau hingga wilayah barat Indonesia.

1 hari yang lalu


Berita
Berawal Dari Mi Instan di Ukraina Kini VinFast Menjadi Pemain EV Global

Siapa yang menyangka bahwa awal mula VinFast ialah membuat Mi Instan.

1 hari yang lalu