Daihatsu telah membuktikan komitmennya di Indonesia dengan membangun pusat riset dan pengembangan lengkap dengan sirkuit pengujian alias proving ground. Lantas bagaimana dengan Mitsubishi yang tahun ini meresmikan pabrik baru dan tergolong sangat besar?
Ternyata walau Mitsubishi sudah menjadi salah satu merek papan atas di Indonesia, pihaknya belum punya rencana untuk membuat R&D (Research and Development) Center seperti yang dimiliki Daihatsu, setidaknya dalam waktu dekat. Padahal Mitsubishi Indonesia diproyeksi akan jadi poros Mitsubishi di kawasan Asia Tenggara.
"Sudah lima puluh tahun Mitsubishi berjualan di Indonesia dan punya reputasi yang cukup baik. Untuk itu target Mitsubishi Motors adalah terus mengembangkan produk-produk terbaiknya untuk pasar Indonesia dan berkembang bersama ekonomi Indonesia," kata Trevor Mann selaku Chief Operating Officer Mitsubishi Motors Corporation (3/10).
"Indonesia juga akan menjadi jantung Mitsubishi Motors untuk wilayah ASEAN, namun saat ini belum ada rencana kongkrit untuk mendirikan R&D Center," sambung Trevor yang sebelumnya menduduki posisi penting di Nissan global.
R&D Center milik Daihatsu sendiri sengaja dibangun karena tingginya peminat akan mobil Daihatsu berikut kembarannya di Toyota. Dengan demikian, prinsipal Daihatsu di Jepang memberi keleluasaan bagi insinyur Indonesia untuk membuat sendiri mobil yang diinginkan pasar Indonesia.
Sementara, walau Xpander disebut-sebut lahir dari suksesnya Mitsubishi membaca kebutuhan konsumen akan mobil yang berdaya guna tinggi, tapi LMPV ini tak sepenuhnya menjalani riset dan pengembangan di Indonesia.