Tol Cipali berpotensi menambah angka kematian pemudik. Itu berdasarkan statistik yang dimilikinya sejak peluncuran. Belum genap sebulan tol ini sudah merenggut 12 nyawa.
Direktur Keselamatan Transportasi Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Kemenhub) Gede Pasek Suardika kemarin mengatakan, banyak pengguna Cipali terlena dengan struktur jalan yang mulus dan lurus sehingga kecelakaan tungggal pun terjadi. "Dugaan penyebab utama adalah dari faktor mengantuk (78 persen), dan 48 persen dari kelelahan," ucap Gede saat ditemui kami di The Rizt Calton, Kawasan SCBD Jakarta (9/7).
Nah, dengan panjang hingga 116 km tentu akan menghemat jarak tempuh. Selain itu, juga dapat memangkas kemacetan hingga 40 persen seperti klaim Jasa Marga. Disinyalir Cipali memang berpotensi besar dijadikan jalur alternatif untuk menuju Jawa Barat sampai Jawa Tengah dengan berbagai macam karakter pengemudi yang akan meramaikanya.
Lebih lancarnya arus mudik yang diprediksi terjadi akibat adanya tol ini, juga akan berdampak pada peningkatan kecepatan baik di tol Cipali maupun jalur pantura lama. Belum banyaknya pemudik yang terbiasa dengan tol Cipali semakin meningkatkan risiko.
Melihat 56 kasus kecelakaan sebelumnya yang hampir semuanya kecelakaan tunggal, kita pun harus lebih waspada.. Terutama kondisi fisik dan kendaraan yang harus di posisi prima. Juga jaga napsu saat menempuh trek yang dominan lurus.