Beberapa waktu lalu kami sempat mengabarkan mengenai rilisnya bus-bus Trans Metro Deli dari karoseri Piala Mas, Malang. Kabar terbarunya, pekan depan bus tersebut mulai beroperasi di Medan, Sumatra Utara.
Melalui keterangan persnya, layanan ini beroperasi menggunakan skema Buy The Service. Konsep Buy The Service akan didukung manajemen pengelola yang melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan sistem operasional kendaraan. Mulai dari sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem pengelolaan keuangan, dan sistem SDM melalui format digitalisasi secara real time.
Program ini adalah sebagai langkah awal implementasi dari program Buy The Service (BTS) yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung yang lebih baik. Sehingga diharapkan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik yang saat ini masih gratis.
Dalam layanan ini, Kemenhub juga menghadirkan sistem TEMAN BUS yang memiliki arti Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman (TEMAN). Hal ini membuat Trans Metro Deli bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
TEMAN BUS hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah Medan. Layanan ini diharapkan akan menjadi sebuah layanan yang diharapkan akan melengkapi pelayanan Trans Mebidang yang sudah ada.
Penumpang hanya menyiapkan kartu non tunai dan dapat membuka aplikasi TEMAN BUS di smartphone untuk melihat rute, jadwal kedatangan dan keberangkatannya. Sehingga penumpang lebih mudah dalam mobilisasi di kawasan perkotaan.
Layanan ini melayani 5 koridor. Koridor 1 Terminal Pinang Baris–Lapangan Merdeka. Koridor 2 Terminal Amplas–Lapangan Merdeka. Koridor 3 Belawan–Lapangan Merdeka. Koridor 4 Medan Tuntungan-Lapangan Merdeka dan Koridor 5 Tembung - Lapangan Merdeka.
Program ini menggunakan kendaraan jenis bus besar dan bus sedang dengan tipe low entry. Bus tersebut juga dilengkapi dengan kursi prioritas dan area untuk penumpang disabilitas (kursi roda).
“Program Buy The Service memberikan kesempatan bagi BUMD dan swasta kecil untuk memilki PO-PO bus. Kita akan subsidi melalui lelang. Saya akan mengusulkan agar ini pengelolaan ini nantinya bisa multiyears hingga lima tahun,” ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.