Setelah resmi masuk ke pasar India sekitar lima tahun lalu melalui pendirian pabrik perakitan truk dan bus di Chennai, India, Daimler Trucks memproyeksikan bisa meraih break even point (balik modal) di akhir tahun 2018 ini.
Daimler India Commercial Vehicles (DICV) optimis target tersebut akan tercapai karena permintaan terhadap truk baru di India tahun 2018 ini diperkirakan meningkat. Saat ini, Daimler Trucks melalui merek BharatBenz menjadi salah satu pemain kuat di pasar truk di India seiribg dengan membaiknya ekonomi India, dan menjadi rival bagi merek lokal seperti Tata Motors, Mahindra & Mahindra serta Eicher.
Selain itu, permintaan kuat truk di pasar lokal tahun 2018 ini juga didorong oleh implementasi regulasi baru tentang kontrol emisi gas buang, GST, oleh Pemerintah India. Tahun 2014 penjualan truk DICV sempat turun tajam.
"Tahun lalu (2017), cash flow kami kembali menjadi positif dan tahun 2018 ini kami akan meraih break-even," kata Marc Llistosella, pejabat DICV yang bertanggung jawab di proyek pendirian pabrik Daimler Trucks di Oragadam, India, seperti dikutip Times of India.
Sebelumnya, Marc menjadi kepala di Daimler Truck Asia dan bulan Maet 2018 ini akan cabut dari sana. "Ini untuk pertama kalinya, asset berat di dunia bisnis bisa meraih break even dalam 5,5 tahun saja sejak resmi berdiri," ujarnya bangga.
Dia menyebutkan, DICV saat ini mampu memproduksi truk hingga 250 unit per minggu. Hampir separoh dari jaringan dealer Daimler Trucks di India telah meraih keuntungan sejak enam bulan terakhir dan 35 persen dealer lainnya juga mendekati meraih profit. "Hanya sedikit dealer yang masih merugi, kami akan selalu mengawal mereka," kata Llistosella.
DICV sukses menaikkan pangsa pasarnya hingga dua kali lipat di India dalam 3-4 tahun ini. "Jika dibandingkan dengan dua pemain kuat lainnya, kami masih kecil dari segi volume unit truk yang terjual, tapi kami menyaksikan bisnis kami di India sangat kuat," ungkapnya.
"Asesmen DICV terhadap pasar truk di India sangat sempurna. Semua yang kami rencanakan berjalan baik," dia menambahkan. Ia juga menyatakan, DICV sangat siap mengantisipasi perubahan regulasi truk di India. Termasuk penerapan standar emisi gas buang dan rencana kebijakan pemerintah India menghapus (scrapping) truk-truk tua, yang saat ini sedang didiskusikan.