Wuling SUV adalah salah satu kejutan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Kehadiran SUV ini memang belum untuk dijual di tanah air namun sebagai perkenalan dan dijanjikan bakal hadir di tahun depan.
Pihak Wuling Motors Indonesia sendiri belum menjelaskan bagaimana spesifikasi dan fitur yang akan hadir nantinya ke tanah air. Jika melihat dari yang dipajang saat ini, SUV yang di Tiongkok bernama Baojun 530 ini punya berbagai fitur seperti mesin 1.500 cc empat silinder turbo yang disandingkan dengan CVT, panoramic roof, jok kulit, electric seat untuk sisi pengemudi, audio racikan Infinity, head unit touch screen dengan model khas floating display dengan berbagai konektivitas, kemudian juga ada electronic parking brake dan Tire Pressure Monitoring System.
Melihat yang dipajang ini banyak orang yang menanyakan apakah fiturnya akan sama dengan yang dipajang?
"Engga, karena pasti ada penyesuaian. Makanya kita lagi riset sekarang fitur-fitur apa saja yang akan diambil dari yang ada sekarang, atau ada yang harus kita tambahin atau ada yang menurut konsumen Indonesia tidak perlu," jawab Dian Asmahani selaku Brand Manager Wuling Motors Indonesia kepada OtoDriver.
"Ada kemungkinan dipotong, ada kemunginan ditambah atau ada kemungkinan sama seperti yang sekarang ditampilkan," tambah Dian.
Menurutnya, kehadiran berbagai fitur nanti semua tergantung konsumen karena konsumenlah yang menentukan kebutuhannya. Pihak Wuling Motors Indonesia mengaku bahwa mereka saat ini sedang melakukan riset.
"Tergantung respon konsumen selama GIIAS ini, karena kan kita ada riset selama GIIAS ini khusus untuk liat feedback SUV ini sebaiknya seperti apa fitur yang diinginkan," ungkap Dian.
Soal mesinnya, Wuling SUV di negara asalnya punya dua pilihan mesin. Tapi belum ditentukan yang mana sesuai untuk konsumen di tanah air.
"Kalau di sana ada dua mesin, 1.5 turbo dan 1.8 N/A. Tapi yang mau di bawa kesini apakah memang dua-duanya atau salah satunya atau satu persatu bertahap. Kita lihat selama satu atau dua bulan ini karena sekarang lagi proses riset selama GIIAS dan setelah GIIAS," tutup Dian.