Kemunculan Chevrolet Captiva model baru dengan wujud sangat mirip dengan Wuling SUV di Amerika Selatan menimbulkan tanda tanya di Indonesia. Kami pun mencoba meminta tanggapa pihak General Motors Indonesia selaku APM Chevrolet.
Dalam sesi wawancara dengan Yuniadi Haksono Hartono selaku Chevrolet External Affairs & PR Director, malah kami dapati fakta bahwa Captiva sendiri belum lama ini disetop penjualannya di tanah air.
Lantas apakah model dengan wujud yang serupa dengan Wuling SUV akan menjadi penggantinya? Sayangnya Adi, sapaan akrab Yuniadi, enggan buka suara.
"Saya belum bisa memberikan komentar lebih jauh bahwa itu (Captiva model baru) adalah produk yang kelihatannya bagus, ya. Tapi di satu sisi kami juga memonitor permintaan pasar lah. Jadi kami belum bisa berkomentar," ujar Adi pada Kamis (15/11) kemarin di Jakarta.
Ia bahkan mengaku tak tahu menahu akan kelanjutan Captiva yang dihentikan penjualannya belum lama ini. "Tahun ini sudah kami hentikan penjualannya, jadi Captiva sudah at the end of life cycle," tukasnya.
Pada beberapa pekan lalu Captiva tercatat masih ada di price list Chevrolet dengan harga termurah Rp 430,5 juta. Tersedia dalam 3 opsi varian, musuh Honda CR-V ini mengusung mesin 2.000 cc.
Namun dari informasi yang beredar mengenai Captiva model baru yang debut di Colombia pekan lalu, mesinnya diketahui berkubikasi 1.500 cc dan sudah dilengkapi dengan turbocharger.
Captiva generasi kedua ini rencananya baru mulai dijual pada 2019 di Kolombia. Sampai saat ini belum ada pihak yang mengkonfirmasi bahwa SUV tersebut merupakan rebadge dari Wuling SUV maupun Baojun 530 yang ada di Tiongkok.
Reporter: Azis
Editor: Danu
