Membeli ban bekas merupakan salah satu solusi yang terjangkau dan praktis jika ban mobil Anda mengalami kerusakan hingga harus diganti. Namun tentunya dalam membeli ban bekas harus ekstra hati-hati.
Penjaja ban bekas memang kerap ditemui di sejumlah lokasi di Jakarta. Badril selaku kepala mekanik bengkel Rajawali Ban di kawasan Jakarta Selatan memberikan tips jika Anda terpaksa harus membeli ban mobil second hand.
“Yang pertama, pastikan ban dalam keadaan utuh. Utuh tersebut dalam artian kembangan dalam kondisi baik, tidak ada sobek maupun benjol serta perhatikan alur kawat atau bead tidak bengkok serta pastikan tidak ada tambalan,” ujar Badril saat ditemui di bengkelnya (27/6).
Baca juga: Pasang Layar Ekstra Besar Ala Tesla Tak Sampai RP 9 Juta
Selain itu, ia juga menjelaskan jangan mudah terkecoh dengan ketebalan kembangan telapak ban.” Kalau kembangan masih tebal belum tentu bagus. Pastikan tahun produksinya tidak terlalu tua serta pastikan bukan hasil dari vulkanisir,” tambahnya.
Kendati demikian, Badril menyebut bahwa membeli ban kondisi bekas tidak disarankan.
Baca juga: Pilihan LMPV Di Bawah RP 200 Jutaan
“Sebisa mungkin, beli ban dalam kondisi baru. Karena jika ban mengalami kerusakan, tentunya pembeli tidak mendapatkan garansi dan menjadi tanggung jawab pembeli sepenunya. Tak hanya itu, ban baru juga umur pakainya dijamin jauh lebih awet ketimbang ban bekas,” pungkas Badril.
Apalagi keempat ban di mobil merupakan salah satu komponen yang cukup penting dalam menyokong keselamatan, maka membeli ban yang performanya dan kehandalannya sudah menurun pastinya sangat disayangkan. Jadi, pikirlah berkali-kali sebelum memutuskan untuk beli ban bekas.
Baca juga: Renault Triber Percuma Melawan Toyota Calya?