OTODRIVER – Perjalanan liburan akhir tahun boleh jadi secara total jarak tidak akan jauh beda dibandingkan dengan jarak yang tertempuh dalam rute harian.
Namun potensi pemakaian kendaraan dalam satu kali pemakaian akan membuat kinerja komponen kendaraan terbilang berat.
Salah satu komponen di mobil yang akan bekerja keras selama perjalanan liburan adalah ban. Karena bersentuhan langsung dengan permukaan jalan maka ban butuh perhatian cermat dalam setiap kesempatan.
Dalam sebuah pertemuan, beberapa waktu lalu Product Marketing Manager Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi memberi tips pemeriksaan awal atas kondisi ban.
Caranya mudah, periksa tapak ban sambil memasukkan uang logam atau ujung jari. “Jika ketebalan tapak kurang dari separuh dalam kita memasukkan uang logam atau ujung jari pada tapak ban maka besar kemungkinan tapak ban sudah menipis. Sepatutnya dilakukan penggantian ban,” jelasnya.
Dijelaskan olehnya bahwa ban yang aus atau rusak dapat mengurangi traksi dan stabilitas kendaraan, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras atau jalanan basah.
Tindakan kedua, ini yang masih kerap terabaikan adalah pemantauan tekanan angin pada ban. Panduan ukuran tekanan angin yang layak adalah yang tertera pada kabin mobil. Pada pilar B untuk umumnya mobil merek Jepang,
“Perhatikan rekomendasi tekanan angin untuk kondisi mobil penuh dengan muatan atau sebaliknya. Sebenarnya itu dua hal yang berbeda, traksi dari ban ke permukaan jalan juga akan berbeda kebutuhannya berdasarkan beban pada mobil,” urai pria yang juga pernah berkarier di Ford Indonesia dan Mercedes-Benz Indonesia itu.
Jangan lupa, periska juga tekanan angin pada ban serep jika memang tersedia. Setidaknya tiga bulan sekali kondisi ban serep. Karena kebutuhannya acap kali tidak bisa diduga sebelumnya. Untuk tekanan, disarankan pria yang sering dipanggil Rozi itu, ukurannya dua sampai empat psi lebih tinggi dari tekanan angin pada ban yang terpasang.
Pentil ban juga punya peran besar membuat kondisi ban terjaga
Kendati terlihat kecil dimensinya namun memeriksa kondisi pentil ban juga punya peran penting.
“Banyak kejadian tekanan pada ban menurun karena kondisi pentil yang rusak atau kotor,” kata Rozi lagi. Cara mudah buat tahu kondisi pentil sudah tidak baik adalah dengan meneteskan air ke mulut pentil, jika ada gelembung udara segera ganti dengan produk yang baru.
Sementara jika ada kotoran maka segera bersihkan dengan menggunakan ujung jarum sampai kotorannya keluar.
Sebab pada pentil ban terdapat komponen pegas, kalau posisinya tertahan kotoran atau kerikil halus maka angin akan mengalir keluar.
Kalaupun ada yang butuh bantuan mekanik yang spesialis ban adalah dilakukannya penyetelan roda (spooring), penyeimbangan (balancing), dan rotasi (rotation). Langkah preventif ini tidak hanya memperpanjang umur ban, tetapi juga berkontribusi pada kinerja dan keselamatan kendaraan secara keseluruhan. (EW)
