Banyak orang yang masih salah kaprah karena mengisi atau menambahkan air radiator menggunakan air mineral atau air minum kemasan. Selain itu ada juga yang sudah terbiasa mengisi atau menambahkan air radiator menggunakan air tanah atau biasanya air keran di rumah. Bagaimana sebenarnya mengenai hal tersebut?
“Air minum kemasan dan air keran punya kandungan zat besi, mangan dan kapur membuat saluran air berkerak dan akhirnya tersumbat.” ungkap Sumarmin, Kepala Bengkel Auto 2000 Cilandak, ketika dihubungi (29/3).
Mesin modern kini dirancang dengan komponen yang dibuat dengan ukuran seefisien mungkin, termasuk saluran sirkulasi air pendingin mesin. Air yang memiliki kandungan seperti ini jika digunakan sebagai air radiator dan bersirkulasi ke bagian sistem pendinginan mesin lama kelamaan akan menciptakan kerak dan akan terus menumpuk sehingga akan menyumbat seluruh sistem pendingin.
Jika hal ini terjadi dan semakin parah akan membuat pendinginan mesin tidak optimal dan akhirnya akan terjadi overheating. Kondisi overheating mengharuskan kita untuk melakukan turun mesin karena beberapa komponen biasanya mengalami kerusakan dan ini akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Sebenarnya mobil-mobil modern sekarang sudah diisi dengan cairan radiator coolant yang memiliki kandungan yang dapat mencegah karat, membantu melumasi sekaligus merawat seal-seal karet serta menjaga cairan agar tidak mudah mendidih.
Sebaiknya konsultasikan kepada bengkel langganan soal cairan radiator coolant yang digunakan sebagai standar spesifikasi kendaraan Anda. “Untuk dalam keadaan darurat saat harus mengisi dan Anda tidak memiliki radiator coolant sebaiknya gunakan air aki yang biasa digunakan untuk menambah cairan aki (botol warna biru) karena ini adalah air murni yang tidak memiliki kandungan mineral.” tutup pria yang akrab disapa Pak Marmin ini.