Guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia, banyak masyarakat yang berinovasi membuat fasilitas-fasilitas yang ditujukan untuk membunuh virus Corona tersebut. Salah satunya adalah disinfectant chamber alias bilik disinfektan yang disemprotkan ke mobil.
Tentu saja cairan yang disemprotkan merupakan bahan kimia yang biasanya dibuat untuk disinfektan, seperti cairan pemutih, alcohol dan sejenisnya. Lantas, bisa membunuh virus, apakah cairan ini aman untuk sang mobil itu sendiri?
Ribut Raharjo selaku pemilik bengkel umum spesialis BMW dan cat bodi mobil tidak membenarkan hal tersebut. Menurutnya, cairan kimia sejenis itu justru bisa merusak lapisan cat mobil.
“Disinfektan itu mengandung bahan-bahan kimia yang sebenarnya tidak ramah untuk lapisan cat mobil. Karena bisa menimbulkan flek pada cat dan lama kelamaan bisa merusak lapisan cat itu sendiri,” papar pria pemilik bengkel yang berlokasi di bilangan Pondok Labu Jakarta Selatan ini saat dihubungi oleh tim OtoDriver (13/4).
Pria yang akrab disapa Jo ini membeberkan cara alternative jika mobil diwajibkan untuk melalui disinfectant chamber tersebut saat melalui wilayah tertentu.
“Jika terpaksa mobil harus disemprot disinfektan saat melalui wilayah tertentu, usahakan mobil langsung dibilas dengan air agar tidak timbul flek,”tambahnya.
Ia pun beropini bahwa penyemprotan disinfektan di saat penyebaran virus ini sebenarnya tidak perlu dilakukan.
“Sebenarnya tidak perlu ya (penyemprotan disinfektan). Pencegahan virus di mobil hanya perlu dilakukan di bagian yang kerap bersentuhan langsung dengan tangan. Misalnya disemprot disinfektan di bagian gagang pintu, setir, armrest, door trim. Menurut saya itu lebih ampuh ketimbang harus menyemprotkannya pada bodi mobil,” tutup Jo.