Baru beberapa hari mengganti oli, tiba-tiba saat diperiksa oli ternyata telah berubah berwarna hitam. Padahal oli dibeli di tempat yang terpercaya. Jangan buru-buru memvonis oli yang Anda gunakan adalah oli jelek.
Martin, Selaku Senior Marketing Manager Oli TOP1 Indonesia. mengatakan bahwa warna hitam pada oli bukan menandakan oli jelek.
"Tak selamanya oli berwarna hitam itu berarti oli jelek. Oli yang sudah dituang dalam mesin, pasti saat dikeluarkan lagi oli sudah hitam. Hal tersebut wajar, karena oli tersebut sudah
tercampur dengan residu ruang mesin, jadi bukan berarti oli jelek," jelas Martin.
Selain melumasi, oli mesin juga bekerja untuk membawa kotoran yang hinggap di dalamnya. Jadi oli yang berubah berwarna hitam setelah pemakaian justru merupakan bukti bahwa oli
mesin bekerja dengan baik.
"Jadi, pada umumnya 80 persen oli mesin itu terdiri atas based oil dan 20 persennya merupakan zat aditif. Aditif ini bermacam-macam, salah satunya adalah zat pembersih," katanya
Zat aditif sendiri adalah zat vital yang diformulasikan untuk meningkatkan performa oli, setiap merek oli memiliki formulasi zat aditif yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis kendaraan.
"Sebagai contoh oli TOP1 Evolution yang memiliki Aditif Ester Fortified dan Extreme Low Shear zat aditif ini memang diformulasikan untuk meningkatkan performa mesin mobil sekaligus
membersihkan ruang mesin," jelas Martin.
Martin menjelaskan, kedua zat aditif yang dimiliki oli TOP1 Evolution memang dirancang dengan cleansing agent yang mampu membersihkan ruang mesin dari oksida, karbon
dan kerak-kerak yang ditimbulkan dari proses pembakaran.
Sebagai penutup, Martin meyakinkan bahwa warna hitam pada oli yang baru digunakan bukan menandakan kualitas oli jelek, justru warna hitam ini bisa saja disebabkan karena filter oli yang sudah harus diganti.