Kecelakaan dahsyat yang terjadi di ruas tol Cipularang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu melibatkan 20 mobil dan merenggut delapan jiwa. Berdasarkan hasil sementara investigasi yang dilakuan oleh pihak berwenang mengerucut pada rem blong yang terjadi pada dua truk pengangkut tanah terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Kasus rem blong ini selalu berulang dari waktu ke waktu.
Foto: Azis
“Kegagalan kerja rem disebabkan oleh banyak hal. Secara teknis, kejadian yang sering terjadi berhubungan dengan kondisi rem yang kurang prima, salah satunya berhubungan dengan minyak rem yang mendidih,” jelas Peter Dionisius, Product Development PT Autochem Industri pemegang merek minyak rem Prestone.
“Dengan kondisi minyak mendidih, muncul gas yang gagal dimampatkan sehingga rem kehilangan tekanan,” imbuhnya.
Sedangkan penyebab lainnya adalah telah terlampauinya suhu kerja pada kampas rem sehingga terjadi kegagalan dalam proses pengereman. “Kampas rem akan menurun kemampuan kerjanya ketika kampas membara karena proses pengereman yang terlalu berat,” jelas Sunardi dari Bengkel Wong Ireng di Jl Raya Bogor, Jakarta Timur.
“Material yang dipakai pada umumnya menggunakan jenis material asbesot dan non asbestos, sedangkan yang dibuat dari bahan keramik punya titik panas yang lebih tinggi,” sambungnya. “Sayang material keramik ini hanya jadi standar bagi mobil-mobil high performance dan harganya sangat mahal,” cerocosnya.
Kasus overheat pada rem disebabkan oleh beberapa hal yakni pengereman pada kecepatan tinggi dan dilakukan berulang-ulang serta kasus overload. Dion menyinggung bahwa dalam kasus yang terjadi di Cipularang ini lebih dikarenakan karena kombinasi antara overload dan kondisi turunan panjang.
Umumnya minyak rem yang beredar di pasaran dengan standar DOT 3 dan DOT 4 yang memiliki titik didih (boiling point) 237 derajat Celsius dan DOT 4 di 265 derajat Celcius. Hanya saja material dasar minyak rem menggunakan bahan Gycol yang punya sifat higroskopis alias menyerap air. Kondisi tropis seperti Indonesia dengan kelembaban udara 60 hingga 80% memperburuk kondisi tersebut.
Kondisi rem blong tak hanya berpotensi terjadi pada kendaraan besar, namun juga kendaraan pribadi yang kita pakai sehari-hari. Pemeliharaan rutin jadi kunci performa pengereman. Penggantian sparepart dan minyak rem yang sudah ada di batas pemakain dapat mengecilkan potensi rem blong.
Foto: Facebook