Ibadah puasa bukan alasan yang kemudian membuat orang lantas tidak melakukan aktifitas rutinnya, termasuk salah satunya mengemudi.
Sebenarnya mengemudi saat puasa tidak jauh berbeda dengan saat tidak berpuasa. Pada prinsipnya, pengemudi harus paham dan fokus menguasai kondisi dan kemampuan diri dalam mengontrol kendaraan.
“Sebenarnya hal tersebut bisa ditanggulangi, apabila kita mempersiapkan diri baik fisik maupun mental sebelum mengemudi,” terang Sonny Sukmana pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia atau biasa disingkat SDCI saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Pria yang merintis SDCI sejak 2007 ini mengatakan bahwa sebelum mengemudikan mobilnya, pengemudi terlebih dulu harus sadar resiko yang dihadapi cenderung akan lebih berat . “Umumnya kondisi yang lebih lemah secara fisik sehingga akan lebih mudah terprovikasi (secara emosi) saat kondisi jalan kurang bersahabat,” imbuhnya.
“Dengan kita paham resikonya, maka kita lebih bisa bersikap, bertindak dan lebih mawasdiri. Dengan demikian kita tetap dapat mengemudi dengan baik,” sambungnya.
Berikut tipsnya:
1. Berdoa, sadari dan jadikan mengemudi dan kondisi lalu lintas sebagai ujian dalam meningkatkan kualitas diri saat berpuasa.
2. Atur waktu, jam dan arah tujuan. Semakin cepat sampai semakin hemat energi dengan menghindari daerah-daerah yang berpotensi menghambat.
3. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dalam masa puasa untuk menjaga stamina apalagi saat melakukan perjalanan jauh.
4. Kenali kemampuan diri saat berpuasa, guna menunjang saat mengemudi untuk mengurangi resiko bahaya.
5. Check dan persiapkan kendaraan dengan rutin guna menunjang perjalanan nantinya.