Indonesia bisa dibilang menjadi salah satu negara yang tertinggal dalam hal kehadiran kendaraan ramah lingkungan, terutama electric vehicle alias mobil listrik. Jika dilihat dari berbagai model mobil yang dipasarkan, hanya segelintir merek yang berani memasarkan mobil ramah lingkungan lantaran skema pajak yang tidak bersahabat.
Bahkan salah satu brand premium asal Jerman, Mercedes-Benz pun belum memiliki mobil premium yang dipasarkan di Indonesia. Kendati demikian, rupanya pihak Mercedes-Benz dari negara tetangga Malaysia "gemas" akan potensi yang besar terhadap pasar mobil hybrid di Indonesia.
“Indonesia sangat berpotensi terhadap hal tersebut (mobil hybrid). Dan selama ini tengah menunggu kebijakan serta regulasi yang baru dari pemerintah,” papar Mark Raine, Vice President Sales and Marketing Mercedes-Benz Malaysia Sdn. Bhd ketika ditemui di Kuala Lumpur, Malaysia (6/5).
Tak hanya membidik pasar, ia juga sangat bersemangat untuk menghadirkan lini produknya ramah lingkungan di Indonesia. “Kami sangat antusias untuk menghadirkan mobil hybrid di Indonesia. Beberapa kali, kami pamerkan mobil hybrid kami di ajang GIIAS serta beberapa kesempatan lainnya,” tambahnya.
The Silver Arrow pun yakin bahwa pihaknya telah siap namun masih menunggu regulasi keringanan pajak atas mobil ramah lingkungan tersebut.
“Seperti halnya Thailand dan Malaysia, untuk mobil hybrid kami rakit di negara tersebut dan memasarkan di negara yang sama tersebut. Untuk Indonesia, kami sangat menunggu kabar baik tersebut untuk melakukan hal yang sama seperti negara tetangga yang saya sebutkan tadi,” kata Mark.
Dengan keadaan skema pajak yang cukup mencekik, namun beberapa merek mobil telah memasarkan beberapa mobil hybrid di tanah air belakangan ini, terutama produsen asal Jepang, Toyota. Sebut saja Alphard Hybrid, Camry Hybrid dan salah satu model yang baru-baru ini diluncurkan, yakni C-HR Hybrid.