BUS-TRUCK – Besok (17/1) adalah stage terakhir reli akbar yang bertajuk Dakar Rally tengah berlangsung di gurun-gurun yang ada di Saudi Arabia. Start sudah dilakukan pada tanggal 3 Januari yang lalu.
Pada stage terakhir, yaitu stage 12 memang masih menyisakan rute melingkar di kawasan Hubaytah, sejauh 131 kilometer dengan special stage berjarak 61 kilometer.
Salah satu kelas yang selalu menarik dari reli dengan total jarak tempuh 8.000 kilometer itu adalah kelas truk. Banyak peserta yang berlomba dengan timpabrikan maupun privateer. Ada juga yang ikut berlomba dimana truk yang dipakai balap merupakan gabungan dari beberapa pabrikan.
Ya, ini merupakan tim yang berasal dari Ceko, di mana MM Technology memang spesialis untuk membangun truk buat kebutuhan reli sejak tahun 2003.
Tahun 2023 tim yang bermarkas di kawasan Nam Cervenem Hradku itu berada di posisi kedua klasemen umum truk di reli yang sama.
Tahun ini mereka mengandalkan truk yang bernama Powerstar. Ini masuk di kelas T5.1: Prototype Cross-Country Trucks. Menggendong mesin buatan FPT Cursor 13 berkapasitas 12.996 cc yang pabriknya masih satu payung dengan Fiat Group. Mesin enam silinder ini punya tenaga puncak terpasang sampai 1.050 daya kuda. Putaran mesin tertingginya 2.700 rpm.
Sebagai tim yang ikut dalam kelas prototype, basis model dari truk balap itu bernama Evo 4. Bobotnya ‘hanya’ 8.760 kilogram, panjangnya 6.950 mm, lebar 2.550 mm, dan tinggi 3.300 mm. Semua dimensi sesuai regulasi FIA.
Setidaknya ada 3.000 buah komponen yang diracik untuk membangun truk itu. Mayoritas merupakan buatan MM Technology sendiri. Seperti pada sasis yang dibuat secara in-house, diklaim paling ringan sekaligus tertangguh saat ini.
Untuk gardan, dipakai produk bermerek Raba yang berasal dari Hungaria. Nama yang satu ini merupakan salah satu pilihan yang dikenal favorit untuk ajang reli kelas truk karena spesifikasi militernya tenar soal daya tahan.
Sebagai truk balap untuk medan yang luar biasa sulit tak heran kalau disematkan berbagai teknologi serta fitur otomotif terbaru. Salah satunya ada fitur Central Tire Inflation System (CTIS) untuk semua roda. Hal ini akan sangat memudahkan driver dalam menentukan daya cengkeram pada ban ketika melintasi berbagai medan di gurun. (EW)
Baca juga: CATL Rilis Baterai Truk Listrik ‘Tercepat’
Baca juga: Dua Mobil Listrik Niaga Foton Meluncur, Masuk Indonesia 2025