BUS-TRUCK – Meski tidak sering tampil di muka umum, truk-truk militer Indonesia ternyata beragam mereknya. Salah satunya adalah Liaz, truk andalan Batalyon Angkutan Bermotor 2 Marinir (Yonangmor 2 Mar).
Truk buatan Ceko berpenggerak roda 4x4 itu muncul dalam gelaran Hari Armada di Surabaya beberapa waktu lalu (5/12). Kali ini bertugas unntuk menggendong sepasang pesawat pengintai jarak jauh milik Korps Puspenerbal (Pusat Penerbangan Angkatan Laut) yang bernama Scan Eagle dan Sea Eagle.
Kendaraan taktis dengan nama lengkap Liaz 251 itu masuk ke jajaran militer Indonesia di dekade ’90-an.
Seiring perkembangan waktu Liaz kemudian diakuisisi oleh Skoda yang juga berasal dari Ceko sehingga sempat hadir merek Skoda Liaz. Membawa nama ini ke puncak produksi tertingginya sampai 13 ribuan unit per tahun di periode pertengahan ‘tahun ’70-an hingga akhir tahun 1989.
Untuk Liaz 251 sendiri didukung dapur pacu seri M dengan kapasitas 11.940 cc. Truk ini merupakan pengembangan dari seri 100 (1974-1994) dengan spesifikasi baru pada engine mounting dan kabin lebih luas.
Jika menilik periode pengembangan Liaz Seri 100, mesin model injeksi pada Liaz 251 sudah masuk pada seri M2 yang pengembangan terakhirnya di tahun 1988 dimana lewat peranti turbocharger desain terbarunya bisa hasilkan daya puncak sampai 320 daya kuda.
Truk ini memilik daya angkut barang maksimal sampai 5,8 ton. Variasi penggerak roda mulai dari 4x2 hingga 6x2.4 (tiga gardan).
Komposisi dimensi truk yang beratnya sekitar 15 ton itu; panjang 7,1 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 3,1 meter. (EW)
Baca juga: Foton Siap Jadikan Indonesia Salah Satu Pusat Produksi Regional
Baca juga: Ini Alasan Volvo Trucks Hanya Rilis Tipe Tractor Head Listrik di Indonesia