Saat ini perkembangan tentang mobil listrik semakin meningkat, hal ini juga menjadi alasan mengapa mobil listrik lebih laris dari mobil hybrid. Dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) merilis data penjualan mobil nasional sevara wholesales periode Januari hingga Agustus 2022 di mana segmen mobil listrik lebih laris ketimbang mobil hybrid.
Fenomena ini menurut akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu, diakarenakan pengetahuan masyarakat yang semakin luas tentang mobil listrik. Padahal mobil hybrid ini menjadi salah satu model yang tepat untuk memperkenalkan elektrifikasi di Tanah Air.
"Masyarakat semakin paham bahwa masa depan mobilitas manusia itu ada di kendaraan pure electric, bukan di kendaraan hybrid. Hybrid itu hanya varian lain dari kendaraan BBM, bukan kendaraan yang benar-benar baru," kata Yannes kepada OtoDriver.
"Sehingga, Indonesia mau tidak mau harus berupaya keras untuk itu, agar tidak mendapatkan tekanan ekonomi yang keras dari banyak negara maju," kata Yannes.
Dari segi bahan baku Yannes juga mengatakan, Indonesia punya 23% tambang nikel dunia, bahan penting untuk membuat baterai bagi kendaraan listrik.
"Ini akan jadi mesin penghasil devisa yang kelak membuat Indonesia menjadi negara kelima terkaya di dunia tahun 2045," ungkap Yannes.
Berdasarkan data Gaikindo, mobil listrik seperti Wuling Air ev Standard dan Long Range berhasil terjual masing-masing 173 unit dan 648 unit. Kemudian ada Hyundai Ioniq 5 Signature Extended yang laku sebanyak 482 unit. Sedangkan mobil hybrid seperti All New Toyota Corolla Altis 1.8 Hybrid secara kumulatif terjual 130 unit. Lalu ada Nissan Kicks E-Power yang terjual sebanyak 344 unit.